Senin, 29 September 2025

Berita Viral

Sosok Haikal dan Haezar, Kakak Beradik di Bogor Gantian Seragam Pramuka demi Sekolah

 Sosok kakak beradik di Bogor, Jawa Barat, terpaksa bergantian seragam Pramuka demi sekolah, tinggal di rumah kontrakan dengan ibu dan neneknya.

TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
PROFIL DAN SOSOK - Kondisi rumah kontrakan pelajar kakak-beradik asal Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang harus bergantian menggunakan seragam pramuka untuk bersekolah, Kamis (18/9/2025). Berikut sosok Haikal dan Haezar, kakak beradik di Bogor tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok kakak beradik di Bogor, Jawa Barat, terpaksa bergantian seragam Pramuka demi bisa sekolah. 

Pasalnya, Haikal dan Haezar hanya memiliki satu seragam Pramuka karena keterbatasan ekonomi. 

Haikal dan Haezar merupakan saudara yang terpaut usia 3 tahun. Sang kakak, yakni Haikal berusia 18 tahun, sedangkan adiknya, yakni Haezar berumur 15 tahun. 

Keduanya tinggal di sebuah rumah kontrakan di wilayah Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Area Desa Bojong Indah memiliki jarak sekitar 25 Kilometer dengan pusat Kabupaten Bogor atau dapat ditempuh 45 menit bila menggunakan sepeda motor.

Haikal saat ini duduk di bangku kelas XII SMK, sedangkan Haezar kelas IX SMP.

Kisah pilu dialami kakak beradik tersebut, lantaran harus bergantian seragam Pramuka.

Sang kakak, Haikal harus menunggu adiknya, Haezar yang pulang sekolah, barulah mereka bergantian seragam.

Kondisi keterbatasan Haikal dan Haezar ini, diungkap oleh tantenya, Dika Yuniasari.

"Memang seragam pramukanya cuma satu bergantian pakainya. Adiknya dulu baru abangnya gitu dikarenakan seragam cuma satu jadi bergantian pakainya," katanya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Kisah Haru Kakak-Adik di Bogor, Satu Seragam Sekolah Dipakai Bergantian, Kondisi Ibu Bikin Pilu

Tinggal di Rumah Kontrakan

Haedar dan Haikal rupanya berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di sebuah rumah kontrakan petakan.

Di dalam rumah itu, Haedar dan Haikal tinggal bersama ibu yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ), nenek yang sudah senja, dan adik perempuan kelas 3 SD.

Sementara sang ayah telah berpulang kepangkuan sang Ilahi sejak lima tahun lalu, pada tahun 2020.

"Mereka tidurnya sama nenek sama mamanya, ayahnya udah meninggal," terang Dika Yuniasari, Kamis.

Setiap bulannya, pengeluaran yang pasti mereka keluarkan, yakni untuk membayar sewa kontrakan sekitar Rp700 ribu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan