Pijar Terang Zakat Jadi Jembatan: Kisah Yessi Anisa, Mustahik Pejuang Tangguh di Balik Amputasi Kaki
Kehidupan Yessi berubah drastis setelah mengalami kecelakaan. Namun ia bisa bangkit. Bantuan dari Baznas membuatnya kini semangat menjalani hidup.
"Saya harus kuat, untuk diri saya sendiri dan keluarga," ujarnya dengan tekad yang membara.

Di tengah pemulihan, Yessi mencoba berbagai pekerjaan untuk menghidupi keluarga. Ia pernah berjualan teh di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ia juga bekerja sebagai kasir di sebuah restoran, dan bahkan bekerja sebagai karyawan jasa laundry serta counter handphone.
Namun, Yessi merasa bahwa pekerjaan-pekerjaan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada tahun 2020, sebelum pandemi melanda, Yessi menikah dan memutuskan untuk fokus berjualan online dari rumah.
Ia mulai menjual busana, perabotan rumah tangga, dan frozen food seperti daging slice dan makanan beku lainnya.
Sentuhan Baznas Mengubah Hidup
Titik balik dalam perjalanan Yessi terjadi sekitar tahun 2022. Dipercaya sebagai berkah dan rejeki saat mengandung anak pertama.
Saat itu, ia mendengar tentang program bantuan modal usaha dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Informasi itu ia dapatkan dari seorang anggota DPRD Surakarta.
Yessi pun mencoba mendaftar dan, alhamdulillah, ia mendapatkan bantuan sebesar satu juta rupiah.
Dengan modal itu, Yessi mulai merintis usaha bakso bakar. Ia menitipkan dagangannya di warung-warung dan angkringan.
Usahanya perlahan mulai berkembang. Tidak berhenti, ia terus berinovasi. Pada awal 2024, ia mulai menjual frozen food dan membuka angkringan.
Tak hanya itu, ia juga mencoba membuat aneka sambal kemasan dalam botol, seperti sambal petai, sambal ikan, dan sambal terasi.
"Saya iseng-iseng bikin sambal, ternyata banyak yang suka," ujarnya dengan senyum sumringah.
Bantuan dari Baznas tidak hanya berupa dana. Yessi juga diajak bergabung bersama para mustahik penerima bantuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.