Senin, 29 September 2025

Kemenko PMK Dorong Digitalisasi Zakat dan Tegaskan Peran Strategis Baznas di Rakernas UPZ 2025

Kemenko PMK, Prof. Warsito, tegaskan peran strategis BAZNAS dan dorong digitalisasi zakat di Rakernas UPZ BAZNAS, Jakarta, Selasa (8/9/2025)

Editor: Content Writer
Dok. BAZNAS
KEMENKO WARSITO BAZNAS - Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa (Kemenko PMK), Prof. Warsito (tengah), menghadiri Rapat Kerja UPZ BAZNAS Tingkat Nasional dan UPZ Award 2025 di Jakarta, Selasa (8/9/2025). Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya digitalisasi zakat serta peran strategis BAZNAS dalam pemerataan sosial dan transformasi bangsa. 

TRIBUNNEWS.COM - Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa (Kemenko PMK), Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D., menegaskan peran strategis BAZNAS dalam pemerataan sosial dan transformasi bangsa. Pernyataan itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja UPZ BAZNAS Tingkat Nasional dan UPZ Award 2025 di Jakarta, Selasa (8/9/2025).

“Kalau kita bicara kualitas manusia, pilarnya selalu tiga: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Maka Kemenko PMK tugasnya mengurusi itu, dan zakat bisa hadir di semua pilar tersebut,” jelasnya.

Menurut Prof. Warsito, BAZNAS bukan sekadar lembaga pengumpul zakat, melainkan motor perubahan yang menjawab tantangan Indonesia menuju tahun 2045. Program zakat dinilai mampu memperkuat tiga pilar utama pembangunan manusia, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selain itu, pengelolaan zakat juga perlu bertransformasi digital agar lebih transparan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Dorong Profesionalisme Amil UPZ BAZNAS, Kemenag RI Fokus pada Peningkatan Kesejahteraan Umat

Lebih jauh, ia menilai BAZNAS memiliki peluang besar menjadi pelopor transformasi zakat digital. Di era teknologi, transparansi dan kecepatan layanan menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga pengelolaan zakat juga harus adaptif.

“Masa kita kalah dengan penarik bank yang tiap bulan mengingatkan nasabah? Kita mengajak pada kebaikan, maka amil zakat harus proaktif menyapa, melaporkan, dan berterima kasih kepada muzaki. Sistem digital bisa membantu semua itu,” paparnya.

Prof. Warsito mengusulkan pembentukan aplikasi zakat nasional yang memungkinkan masyarakat memantau penyaluran secara real-time. Ia meyakini, melalui sistem terpadu tersebut, kepercayaan publik akan meningkat dan manfaat zakat semakin dirasakan oleh umat. Menurutnya, aplikasi ini dapat diinisiasi oleh BAZNAS sebagai sistem yang transparan, modern, dan menjadi model nasional.

Baca juga: BAZNAS Bersama Menag RI Mulai Distribusikan Daging Dam untuk 42.215 Mustahik

Selain itu, Prof. Warsito menekankan agar zakat tidak hanya hadir di hilir ketika masalah sosial muncul, tetapi juga di hulu untuk membangun moral dan mental bangsa.

“Bisakah zakat hadir di hulu? Bagaimana zakat digunakan untuk pembangunan moral dan mental bangsa, membentuk jiwa pejuang, kerja keras, dan karakter unggul? Karena kadang masalah sosial muncul dari lemahnya moral dan mental,” pungkas Prof. Warsito.(*)

Baca juga: BAZNAS RI Distribusikan 200 Paket ZChicken untuk Pengemudi Ojol dan Pekerja Rentan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan