Sabtu, 4 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Kisah Santri Al Khoziny Selamatkan 2 Temannya Namun Nyawanya Sendiri Tak Tertolong

Rafi meningal dunia karena tertimpa bangunan pondok saat hendak menyelamatkan dua temannya.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jatim/M Taufik
MUSHALA AMBRUK Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong yang diduga santri. 

 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO -  Namanya Rafi Catur Okta Mulya (17).

Remaja yang dikenal pendiam ini adalah satu dari 5 korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren  Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025) lalu.

Rafi, sapaan akrabnya, meningal dunia karena tertimpa bangunan pondok saat hendak menyelamatkan dua temannya.

Meski sempat dirawat di rumah sakit namun nyawa Raffi tetap tidak tertolong.

"Meninggalnya kemarin malam. Korban tiba di Jember pada pukul 05.00 WIB pagi. Memilih dimakamkan di Jember karena saya aslinya sini," ungkap Mulyono, ayah Rafi.

Rafi sebenarnya berasal Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Namun pihak keluarga ingin memakamkan buah hati tercinta mereka di kota kelahiran sang ayah yakni di Desa Tanggal Kulon, Kecamatan Tanggul, Jember, Jawa Timur pada Kamis (2/10/2025) kemarin.

Rumah duka keluarga korban di Jember didatangi beberapa kerabat, untuk mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya santri putra ini.

Baru saja mondok

Mulyono mengatakan putranya yang meninggal dunia baru pertama kalinya mondok (istilah santri yang belajar di pondok pesantren).

Bahkan baru tiga bulan belajar di lembaga pendidikan agama ini.

"Baru saja lulus SMP kemarin dan baru kemarin ini mondok, mungkin mau bulan ketiga," ujarnya saat dikonfirmasi.

Mulyono, ayah Rafi Catur, korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur saat wawancara, Kamis (2/10/2025)
Mulyono, ayah Rafi Catur, korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur saat wawancara, Kamis (2/10/2025) (Tribun Jatim)

Anak yang baik

Selama masih hidup, Mulyono mengungkapkan putranya terkenal pendiam tidak pernah nongkrong keluar rumah.

"Aktivitasnya hanya di pondok. Sebelumnya tidak pernah mondok, begitu lulus SMP, lanjut SMK sambil mondok di Ponpes Al Khoziniy. Jadi baru pertama kali mondok," paparnya.

Sementara ketika di rumah, Mulyono mengatakan putranya senantiasa membantu ibunya menjaga warung peracangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved