Banjir di Bandar Lampung, BRI Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bandar Lampung menyalurkan sejumlah bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir, Senin (20/1/2025) lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bandar Lampung menyalurkan sejumlah bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir, Senin (20/1/2025) lalu.
Berlokasi di Posko Kecamatan Teluk Betung Selatan, BRI Bandar Lampung membagikan 2.000 nasi kotak dan 400 dus air mineral kemasan kepada masyarakat terdampak.
Sementara itu, 400 nasi kotak dan 100 dus air mineral lainnya disalurkan ke posko Kelurahan Way Lunik, Panjang.
Diketahui, dua lokasi itu menjadi wilayah yang terdampak paling parah setelah banjir besar melanda pada Jumat (17/1/2025) malam.
BRI juga menyalurkan 1.000 nasi kotak ke posko Kecamatan Teluk Betung Selatan sebagai bentuk tanggap darurat.
Regional Operational Head BRI Bandar Lampung, Arief Amirudin, menyatakan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
"Mudah-mudahan dengan bantuan yang kami berikan bisa meringankan beban masyarakat," ujarnya.
Arief juga menambahkan lokasi-lokasi terdampak banjir ini memiliki banyak nasabah dan pekerja BRI.
Selain memberikan bantuan, Arief mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lanjutan.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada, karena hujan masih tinggi. Lakukan langkah antisipatif apabila memang air mulai tinggi, sehingga tidak ada lagi korban jiwa," katanya.
Baca juga: BNPB Catat Lampung Jadi Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir, Ini Wilayahnya
Penyerahan bantuan pada Senin (20/1/2025), juga melibatkan Ikatan Wanita BRI (IWABRI).
Ketua IWABRI Wilayah Lampung, Denok Bernadi, berharap bantuan ini dapat meringankan masyarakat dalam proses pemulihan pasca-banjir.
"Semoga bermanfaat dan warga segera pulih kembali. Kami juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap curah hujan yang tinggi dan mempersiapkan diri jika terjadi banjir susulan," kata Denok.
BRI Regional Office Bandar Lampung berharap bantuan tanggap darurat ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung, tetapi juga menjadi perhatian tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
Banjir di Lampung
Diketahui, banjir melanda sejumlah wilayah di Lampung.
Di Bandar Lampung, ribuan warga terdampak banjir besar yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) lalu.
Berdasar data BPBD Bandar Lampung, sedikitnya 3.973 warga yang terdampak banjir.
"Untuk warga yang terdampak akibat bencana banjir kemarin ada sebanyak 1.184 KK (kepala keluarga) dan 3.973 jiwa," sebut Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung, Wakhidi, Minggu (19/1/2025).

Selain itu, terus dia, sedikitnya 1.130 rumah di Kota Tapis Berseri ikut terdampak bencana tersebut.
Dikatakannya, ribuan rumah itu tersebar di enam kecamatan. Wakhidi mengatakan, banjir terdeteksi di 14 titik yang ada di enam kecamatan tersebut.
Sementara itu, di Lampung Timur, banjir menyebabkan putusnya jembatan di Desa Mekar Karya, Kecamatan Waway Karya, Rabu (22/1/2025).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur, Thabrani Hasyim, mengatakan putusnya jembatan membuat warga harus memutar dengan melalui jalur lain.
"Ya jembatan putus di Kecamatan Waway Karya. Ada jalan lain, cuma muter," kata dia, Kamis (23/1/2025).
Ia menyebut, jembatan yang rusak terbilang sudah tua. Saat diterjang air cukup deras, jembatan hanyut terseret air.
"Jembatan memang sudah tua. Dari kita (BPBD) sudah turun. DPRD juga sudah turun. Ya semoga saja tahun ini diperbaiki," imbuh dia.
Di sisi lain, BPBD Lampung Timur mencatat terdapat puluhan desa di Bumei Tuwah Bepadan yang terdampak banjir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlahnya mencapai 31 desa.
Thabrani Hasyim menuturkan, sebanyak 31 desa yang terdampak banjir tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Way Bungur, Sekampung Udik, Batanghari, Sukadana, Sekampung, Raman Utara, Bumi Agung, Mataram Baru, Jabung, dan Waway Karya.
Akibat banjir, BPBD mencatat 2.391 jiwa dari 859 KK ikut terdampak. Selain itu, banjir juga merendam sejumlah area persawahan.
"Luapan air di Sungai Batanghari, Sungai Way Sekampung, dan Sungai Way Kandis yang merupakan sungai besar di Provinsi Lampung," jelasnya.
Thabrani mengaku pihaknya akan mengusulkan pembangunan tanggul sepanjang 800 meter sebagai langkah mengantisipasi banjir.
Banjir di Pringsewu
Sementara itu di Pringsewu, sebanyak 1.673 jiwa dari 473 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.
Data ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Pringsewu, Debi Hardian, dalam rapat penanganan banjir di Aula Utama Gedung Pemkab Pringsewu, Kamis (23/1/2025).
Dia mengatakan, di Pekon Sidoharjo ada 335 KK terdampak banjir.
"Untuk menangani dampak bencana, kami telah mendirikan dua posko, yaitu posko utama di RT 04 dan posko dua di RT 06," kata Debi.
"Selain itu, terdapat dua lumbung sosial di Kecamatan Pringsewu dan Sukoharjo untuk mendukung kebutuhan logistik warga terdampak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu, Nang Abidin Hasan, menjelaskan banjir terjadi bukan karena Pringsewu berada di wilayah dataran rendah.
Akan tetapi, karena posisi geografis Pringsewu yang berada di daerah hilir dengan banyak aliran sungai.
"Beberapa sungai di Pringsewu bermuara ke Sungai Way Sekampung, yang menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah ini," kata Nang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul 1.673 Jiwa Terdampak Banjir di Pringsewu.
(Tribunnews.com/Gilang) (TribunLampung.co.id)
Sumber: TribunSolo.com
Prakiraan Cuaca Bandar Lampung Kamis, 25 September 2025: Dominan Berawan |
![]() |
---|
Raja Ampat Dilanda Banjir Bandang, Susi Pudijastuti Desak Prabowo Hentikan Aktivitas Tambang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bandar Lampung Rabu, 24 September 2025: Siang sampai Malam Cerah Berawan |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Tantang DPR Genapi Bantuan Pangan Minyak Goreng Jadi 5 Liter |
![]() |
---|
Pemerintah Anggarkan Rp 6,5 Triliun Bantuan Pangan Periode Oktober-November 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.