Kamis, 2 Oktober 2025

FAKTA Kades Nglebur Blora Menghilang Selama 2 Bulan, Kesehatan Anak dan Mertua sedang Tidak Baik

Rumidi menderita luka di kaki yang tidak kunjung sembuh setelah menjalani operasi akibat pembengkakan kaki

Editor: Eko Sutriyanto
KOMPAS.com/Aria Rusta Yuli Pradana
Sosok Rumidi, kades di Blora, Jawa Tengah dikabarkan hilang misterius selama dua bulan. Ia menghilang usai izin ke istri ingin berobat 

TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Kepala Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah bernama Rumidi menghilang setelah minta izin ke istri  ingin berobat pada 19 Juni 2023.

Sampai saat ini, setelah 2 bulan keberadaan kades belum diketahui.

Rumidi menderita luka di kaki yang tidak kunjung sembuh setelah menjalani operasi akibat pembengkakan kaki.

"Pergi dari rumah itu tanggal 19 Juni, izinnya berobat karena punya luka di kaki, tapi sampai sekarang tidak kunjung pulang (ke rumah)," ujar Sekretaris Desa Nglebur, Mujianto  dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: 2 Kali Jadi Kades di Kalimantan, Rojali Tetap Sederhana, Rumahnya Kayu dan Setia Pakai Motor Butut 

Rumidi mulai menjabat sebagai kepala Desa Nglebur sejak 2019.

Mujianto mengatakan,  selama memimpin desanya, Rumidi disebut tidak mempunyai rekam jejak yang negatif.

"Ya sewajarnya sebagai pemimpin, karena saya masuk pemerintahan juga tahun 2021," ucap Mujianto saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Jumat (18/8/2023).

Hanya saja, ia tidak mengetahui secara pasti kepribadian Rumidi ketika berada di luar kantor.

"Enggak ngerti, kalau masalah pribadi di luar ya saya enggak tahu," kata dia.

Ganggu Pencairan Dana Desa

Menghilangnya kades tersebut, pembangunan desa di wilayah itu juga terkendala terutama terkait dengan pencairan dana desa tahap kedua yang sampai saat ini tidak dapat dicairkan.

"Kaitannya dengan dana desa, kan sudah mulai pencairan tahap dua, karena bapak kepala desa tidak ada ya kita terhambat karena untuk itu harus tanda tangan kepala desa," jelas dia.

Selain itu, di lingkungan masyarakat sendiri juga sudah mulai bergejolak.

Pasalnya pembangunan dan bantuan langsung tunai di wilayah tersebut tidak dapat terlaksana dengan maksimal.

"Harusnya dana desa tahap dua sudah dapat, tapi ya terhambat.

Warga pun sempat menanyakan, ya kami jawab dana desa belum dapat dicairkan karena kepala desa belum pulang," terang dia.

Menurut Mujianto, hilangnya Rumidi berawal dari absennya sang kepala desa di Balai Desa pada 20 Juni 2023.

"Tanggal 20 Juni Pak Lurah tidak masuk ke kantor tapi dihubungi tidak bisa, kemudian kami menghubungi Bu Kades, 'Pak Lurah di rumah Bu?', 'itu kemarin sore pamite kontrol kok enggak ada pulang', terus kami tunggu, tapi kok enggak kunjung masuk," ucap Muji.

Saat pergi untuk jadwal kontrol, Rumidi hanya diantar oleh sopir menggunakan mobil milik LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).

Kondisi Kesehatan Keluarga Sedang Tidak Baik

Mujianto menduga, Rumidi pergi dan belum kembali ke rumahnya hingga saat ini karena situasi keluarganya sedang tidak baik.

Selain Rumidi, anaknya pun kini tengah menderita sakit tumor sedangkan mertuanya mengalami stroke.

"Anaknya kan juga sakit tumor, tapi sudah dikemoterapi.

Mertuanya juga kena stroke sehingga istrinya kades tidak bisa mengantar suaminya untuk kontrol, sehingga diantarkan oleh sopir menggunakan mobil LMDH," terang dia.

Setelah berada di wilayah Cepu, sopir tersebut diminta segera pulang dan meninggalkan Rumidi sendirian.

"Kemudian Pak Lurah meminta sopir tersebut untuk pulang terlebih dahulu karena mobil LMDH sudah ditunggu warga, karena mobil sosial. Ya sehingga diturunkan di wilayah Cepu," jelas dia.

Potret kehidupan sederhana Rajali dan istrinya.
Potret kehidupan sederhana Rajali dan istrinya. (TikTok)

Setelah sopir tersebut pulang, dirinya tidak lagi mengetahui keberadaan Rumidi sampai saat ini.

"Keberadaan Pak Lurah sampai sekarang belum diketahui, karena belum bisa dihubungi, nomornya enggak bisa dihubungi, kita tetap mencari," ujar dia.

Kapolsek Jiken, Iptu Zaenul Arifin menyampaikan, pihaknya telah mengetahui informasi soal hilangnya Rumidi selama dua bulan terakhir.

Akan tetapi, dia melanjutkan, kepolisian belum menerima laporan orang hilang dari pihak keluarga Rumidi.

"Belum ada laporan masuk," terang Zaenul.

Zaenul memastikan, pihaknya akan langsung mencari keberadaan Rumidi setelah menerima laporan orang hilang.

"Kalau ada laporan ya kami terima, kemudian kami tindak lanjuti. Infonya memang (Rumidi) dua bulan pergi dari rumah," paparnya.

Terkait tugas kepala desa yang terbengkalai sejak hilangnya Rumidi, Zaenul menegaskan itu bukan ranah kepolisian.

"Laporannya baru ada di kecamatan. Kalau pun hilang ranahnya juga ke Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), apakah itu di-Plt atau di-PAW (penggantian antar waktu)," pungkasnya. (Kompas.com/Muhamad Syahrial)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Hilangnya Kades di Blora, Pergi dari Rumah Usai Operasi Kaki"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved