Senin, 29 September 2025

Upacara Hari Jadi ke-219 Klaten, Wajib Kenakan Lurik hingga Dihadiri Wamendes Paiman Raharjo

Puncak Hari Jadi ke-219 Klaten, Jawa Tengah diperingati dengan menggelar upacara di Alun-alun Klaten, Jumat (28/7/2023).

Dokumentasi Diskominfo Klaten
Bupati Klaten, Sri Mulyani saat menjadi inspektur upacara Hari Jadi ke-219 Klaten, di Alun-alun Klaten, Jumat (28/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNNEWS.COM - Puncak Hari Jadi ke-219 Klaten, Jawa Tengah diperingati dengan menggelar upacara di Alun-alun Klaten, Jumat (28/7/2023).

Dalam upacara tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani bertindak sebagai inspektur upacara.

Sementara, untuk peserta upacara diwajibkan mengenakan lurik.

Upacara tersebut secara keseluruhan berjalan lancar dan khidmat.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, ASN, siswa sekolah hingga ormas dapat berjalan lancar dan khidmat.

Untuk tamu undangan, selain Forkopimda nampak beberapa tokoh asal Kabupaten Klaten yang hadir salah satunya adalah Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Profesor Paiman Raharjo.

Selain itu, turut hadir secara langsung pimpinan dan perwakilan dari kabupaten/kota se-Solo Raya serta mantan Bupati Klaten.

Sebagai puncak rangkaian agenda peringatan hari jadi, upacara tersebut kental dengan nuansa budaya Jawa.

Hal itu terlihat dari aturan busana yang wajib dikenakan oleh seluruh peserta upacara dan tamu undangan yakni diwajibkan menggunakan lurik.

Sri Mulyani saat menjadi inspektur upacara Hari Jadi ke-219 Klaten
Bupati Klaten, Sri Mulyani saat menjadi inspektur upacara Hari Jadi ke-219 Klaten, di Alun-alun Klaten, Jumat (28/7/2023).

Untuk pria mengenakan surjan lurik, celana hitam lengkap dengan blangkon gaya solo dan selop.

Sementara untuk wanita menggunakan kebaya lurik dengan bawahan mengenakan jarik lurik atau batik.

Dalam upacara tersebut, disampaikan seratan hadeking Kabupaten Klaten atau sejarah berdirinya Kabupaten Klaten yang dibacakan Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.

Disampaikan, Kabupaten Klaten merupakan tanah yang subur sejak periode kerajaan Hindu-Budha.

Kondisi geografis Klaten ini menarik perhatian banyak pihak termasuk Pemerintah Kerajaan Belanda hingga menjadinya wilayah Klaten sebagai bagian dari pusat pemerintahannya saat berada di Nusantara.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan