Dugaan Pungli di SMKN 1 Sale, Kepsek Siap Terima Konsekuensi, Polda Jateng Telusuri Aliran Dana
Kepala SMKN 1 Sale siap terima konsekuensi buntut adanya dugaan pungli di sekolah tersebut. Sementara itu, Polda Jateng akan menelusuri aliran dana.
Seminar tersebut dihadiri pelajar dan mahasiswa calon penerima beasiswa pendidikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Mulanya, Ganjar memanggil sejumlah peserta seminar untuk naik ke panggung.
Kemudian, ada lima orang yang maju ke depan untuk berdialog dengan Ganjar, dilansir Kompas.com.
Setelah ditanya, kelima anak itu berasal dari keluarga nelayan, buruh, dan guru honorer.
Selanjutnya, Ganjar melontarkan sejumlah pertanyaan kepada masing-masing siswa tersebut.
Dari situlah Ganjar menemukan adanya dugaan praktik pungli berkedok infak yang dipungut pihak sekolah.
Baca juga: Nasib Kepala SMKN 1 Sale setelah Siswanya Bongkar Dugaan Pungli Berkedok Infak pada Ganjar
Ganjar pun mengaku senang ada siswa yang berani mengatakan di sekolahnya masih ada pungutan liar.
"Nah, ini masih ketahuan, saya senang sekali karena ada siswa yang mau mengaku."
"Bayar enggak sekolahnya, dua sekolah mengatakan tidak, hanya beli seragam. It's ok, beli seragam."
"Yang satu, enggak bayar tapi membayar gedung. Masak membayar sih? Infak pak," kata Ganjar, berdasarkan keterangan tertulisnya.
Mendengar pengakuan itu, Ganjar menyebut akan langsung mengambil tindakan tegas dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Ganjar juga langsung menghubungi pihak sekolah, khususnya kepala sekolah.
"Jadi, kelakuan sekolah yang mengatasnamakan atau mengganti dengan istilah lain, pungutan enggak, bayar enggak, dan diganti infak menurut saya sama saja," tegasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Pantura.com/Iwan Arifianto, Kompas.com/Aria Rusta Yuli Pradana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.