Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Warga Bawa Jasad Syukur ke Rumah Duka Pakai Motor karena Akses Jalan Tak Bisa Dilalui Ambulans

Sebelum meninggal, Syukur yang sudah berusia lanjut itu dievakuasi warga dengan cara ditandu sejauh 13 km untuk berobat ke rumah sakit.

Penulis: Dewi Agustina
Tangkapan layar video
Warga membawa jasad Syukur (65) dari RSUD ke rumah duka di Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi. Tangkapan layar video warga yang tengah bersiap-siap untuk menjemput jenazah menggunakan motor yang sudah dimodifikasi, Minggu (4/6/2023). 

Bupati Hidayatullah mengaku sudah berupaya untuk membangun jalan tersebut sejak 2016 menggunakan APBD, namun uang dari APBD tak sanggup.

Ia juga sudah mengupayakan untuk menggunakan dana alokasi khusus (DAK) namun tak diakomodir.

"Jadi solusinya dulu kami melakukan pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), untuk pembangunan jalan," tuturnya.

Namun dalam proses peminjamannya, banyak sekali administrasi yang dibutuhkan, hingga akhirnya pinjaman tersebut diakomodir.

Sayangnya pinjaman dari PT SMI, anggarannya tak masuk ke rekening daerah, namun berada dengan pihak PT SMI.

"Malah pihak pemerintah yang jatuhnya mendukung pembangunan jalan oleh pihak PT SMI," jelasnya.

Selama proses pinjaman tersebut, ternyata kontraktor pengerjaan pembangunan jalan juga berhenti, karena tak adanya anggaran.

Melihat situasi dari pinjaman daerah ini memiliki potensi yang tak menguntungkan bagi pemkab, dan ditambah lagi jika melanjutkan proyek pembangunan jalan tersebut akan menjadi malapetaka karena sebelumnya sudah ada temuan dari BPK RI, akhirnya pemkab menghentikan pinjaman.

"Setelah dihitung-hitung bunga pinjaman cukup besar, ditakutkan Pemerintah Kabupaten menjadi korban dari pinjaman tersebut, dan pada Januari 2021 pinjaman daerah ini dihentikan," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam pinjaman daerah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepahiang, digunakan untuk tiga proyek infrastruktur.

Dari tiga proyek yang dikerjakan oleh tiga kontraktor berbeda tersebut, putus kontrak sebelum pengerjaan selesai 100 persen.

Proyek pertama yakni, pembangunan jalan pusat pemerintahan – Barat wetan dikerjakan oleh PT. Nurangga Brother’s Putra, dengan anggaran Rp 23,9 miliar. Dalam pengerjaannya baru yang terealisasi 53 persen.

Kemudian, pembangunan Jalan Cinto Mandi – Langgar Jaya dikerjakan oleh PT. Bayu Inti Pelangi, dengan anggaran Rp 18,5 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 23 persen.

Lalu, peningkatan jalan Desa Rana Kurung – Batu Bandung dikerjakan oleh PT. Sarana Multikarya Indonesia, dengan anggaran Rp 17,3 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 17 persen.

Sumber: (TribunBengkulu.com, Panji Destama)

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul:

Miris, Jenazah di Kepahiang Bengkulu Diangkut Pakai Motor karena Akses Jalan Masih Tanah

Jenazah Diangkut Motor karena Akses Jalan Masih Tanah, Bupati Kepahiang Surati Gubernur

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved