Kisah Warga Bawa Jasad Syukur ke Rumah Duka Pakai Motor karena Akses Jalan Tak Bisa Dilalui Ambulans
Sebelum meninggal, Syukur yang sudah berusia lanjut itu dievakuasi warga dengan cara ditandu sejauh 13 km untuk berobat ke rumah sakit.
Bupati Hidayatullah mengaku sudah berupaya untuk membangun jalan tersebut sejak 2016 menggunakan APBD, namun uang dari APBD tak sanggup.
Ia juga sudah mengupayakan untuk menggunakan dana alokasi khusus (DAK) namun tak diakomodir.
"Jadi solusinya dulu kami melakukan pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), untuk pembangunan jalan," tuturnya.
Namun dalam proses peminjamannya, banyak sekali administrasi yang dibutuhkan, hingga akhirnya pinjaman tersebut diakomodir.
Sayangnya pinjaman dari PT SMI, anggarannya tak masuk ke rekening daerah, namun berada dengan pihak PT SMI.
"Malah pihak pemerintah yang jatuhnya mendukung pembangunan jalan oleh pihak PT SMI," jelasnya.
Selama proses pinjaman tersebut, ternyata kontraktor pengerjaan pembangunan jalan juga berhenti, karena tak adanya anggaran.
Melihat situasi dari pinjaman daerah ini memiliki potensi yang tak menguntungkan bagi pemkab, dan ditambah lagi jika melanjutkan proyek pembangunan jalan tersebut akan menjadi malapetaka karena sebelumnya sudah ada temuan dari BPK RI, akhirnya pemkab menghentikan pinjaman.
"Setelah dihitung-hitung bunga pinjaman cukup besar, ditakutkan Pemerintah Kabupaten menjadi korban dari pinjaman tersebut, dan pada Januari 2021 pinjaman daerah ini dihentikan," ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pinjaman daerah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepahiang, digunakan untuk tiga proyek infrastruktur.
Dari tiga proyek yang dikerjakan oleh tiga kontraktor berbeda tersebut, putus kontrak sebelum pengerjaan selesai 100 persen.
Proyek pertama yakni, pembangunan jalan pusat pemerintahan – Barat wetan dikerjakan oleh PT. Nurangga Brother’s Putra, dengan anggaran Rp 23,9 miliar. Dalam pengerjaannya baru yang terealisasi 53 persen.
Kemudian, pembangunan Jalan Cinto Mandi – Langgar Jaya dikerjakan oleh PT. Bayu Inti Pelangi, dengan anggaran Rp 18,5 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 23 persen.
Lalu, peningkatan jalan Desa Rana Kurung – Batu Bandung dikerjakan oleh PT. Sarana Multikarya Indonesia, dengan anggaran Rp 17,3 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 17 persen.
Sumber: (TribunBengkulu.com, Panji Destama)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul:
Miris, Jenazah di Kepahiang Bengkulu Diangkut Pakai Motor karena Akses Jalan Masih Tanah
Jenazah Diangkut Motor karena Akses Jalan Masih Tanah, Bupati Kepahiang Surati Gubernur
Prompt Gemini AI, Edit Foto Maternity Kehamilan yang Elegan, Ikuti Langkah Ini agar Tampak Asli |
![]() |
---|
4 Sosok yang Ragukan Keabsahan Ijazah Gibran, Salah Satunya Jenderal Bintang 3 |
![]() |
---|
Nasib Pilu Produsen Alsintan Madiun: Jokowi Janji Beli 1.000 Unit 10 Tahun Lalu, Kini Malah Merugi |
![]() |
---|
Bawa Seekor Ayam Hidup, Massa Geruduk Kejagung Teriakan 'Rakyat Muak Silfester Belum Ditangkap'. |
![]() |
---|
Warga Desak Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat usai Sesumbar Mau Rampok Uang Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.