Sabtu, 4 Oktober 2025

ASN di Sumatera Utara Dibunuh Temannya Setelah Pulang dari Upacara Hari Lahir Pancasila

Seorang aparatur sipil negara (ASN) dibunuh temannya sendiri di ladang di Kelurahan panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara

NST
Ilustrasi jenazah - Seorang aparatur sipil negara (ASN) dibunuh temannya sendiri di ladang di Kelurahan panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang aparatur sipil negara (ASN) dibunuh temannya sendiri di ladang di Kelurahan panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (1/6/2023).

Korban bernama Tonny Edison (52), dibunuh oleh Beni Marlin.

Diketahui, Tonny dibunuh setelah pulang dari upacara Hari Lahir Pancasila di Dinas Penataan Umum dan Ruang (PUPR), Kabupaten Dairi.

Dua saksi, Saurtua dan Henny mengatakan, sebelum pembunuhan, atau sekira pukul 08.30 WIB, korban baru saja mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.

Setelah upacara, korban menyambangi rumah Saurtua Sidabutar di Kelurahan Panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi.

Korban mengajak Saurtua Sidabutar dan istrinya Henny Silvia Situmorang untuk bekerja di ladang milik korban.

Baca juga: Motif Pembunuhan ASN PUPR Sumut Akhirnya Terungkan, Beni Menaruh Dendam Lama Pada Tony

Kebetulan, ladang milik korban akan ditraktor untuk ditanami tumbuhan.

Setelah berbincang beberapa saat dengan saksi, korban kemudian beranjak menuju ladangnya.

Sementara saksi dan istrinya menyusul dari belakang mengendarai mobil.

Sampai di ladang, pasangan suami istri ini mendengar ada sepeda motor terjatuh, disertai suara minta tolong.

Kedua saksi berlari ke arah jalan, dan melihat korban sudah terkapar dengan kondisi bersimbah darah.

Saksi Saurtua melihat korban terluka tikam di tubuh, dan langsung membuang belati milik pelaku yang tertinggal di lokasi.

Sementara itu, pelaku melarikan diri ke arah perkampungan.

Usai kejadian, pelaku kemudian ditangkap.

"Dari pengakuan pelaku, ia emosi dan langsung menikam dada korban berkali-kali," kata Wahyudi, Jumat (2/6/2023) dalam siaran persnya yang diterima Tribun-medan.com.

Dugaan sementara, kata Wahyudi, motif penikaman ini karena dendam.

Pelaku sakit hati dengan korban.

Pelaku mengatakan, masalah antara dirinya dengan korban sangat pribadi.

Namun, Wahyudi tidak merinci secara detail masalah apa yang sudah terjadi, sehingga pelaku nekat menghabisi nyawa korban.

Untuk pasal yang akan disangkakan, belum disampaikan polisi.

Apakah pelaku akan dijerat pembunuhan berencana atau tidak, belum ada penjelasan lebih lanjut.

(Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved