Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Di Tengah Wabah Corona, Masih Ada Pemandu Lagu yang Layani Pelanggan Warkop Karaoke

Sejumlah pemandu lagu ternyata masih melayani pelanggan di warung kopi karaoke di Desa Rejosari, Kecamatan Gondang, Tulungagung,

Editor: Sanusi
The Weekend Edition
ilustrasi 

Namun, sebagai wanita dewasa, ia merasa sungkan jika terus-menerus meminta.

"Kalau minta uang buat makan mah masih dikasih, tapi kalau ngandelin dia (Ibu) terus enggak setiap hari. Kalau kita kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," keluhnya.

Sebelumnya ia pernah bekerja di toko pakaian di mal atau pasar.

Namun pada situasi seperti ini, ia tak bisa beralih menjadi penjaja pakaian, karena pasar dan mal banyak yang tutup.

"Ya pengin cari kerja. Sekarang cari kerja apa, tutup semua. Toko kaya di mal gitu kan tutup semua," katanya.

Khawatir Terpapar Virus Corona

Bunga masih belum menyadari apa itu corona dan dampaknya ke pekerjaannya, yang sering menemani tamu warga negara asing (WNA).

Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.

Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.

Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.

Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.

"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."

"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.

Malam berakhir berganti siang. Ia mulai menonton siaran tentang dampak corona di televisi dan mendengar informasi dari keluarganya.

Perasaan takut langsung muncul.

Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.

"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.

Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.

"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya.

 Aksi Kapolsek Sergap Pria Gangguan Jiwa Bakar Rumah dan Tusuk Perutnya Sendiri

 Prediksi Pendapatan Daerah Turun Hingga Rp 35 Triliun, PSI Desak Pemprov DKI Transparan 

Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.

"Langsung aku ke puskesmas, dicek, iya tes corona, di rontgen segala, hasilnya negatif," ujarnya.

Bunga mengatakan, ia juga memiliki tamu langganan lain, seorang WNA.

Namun semenjak corona mewabah bahkan menjadi pandemi, langganannya itu tak pernah menghubungi lagi.

"Ada juga satu lagi, dia mah pulang balik pulang balik, tapi semenjak corona ini, dia enggak pernah lagi," ujarnya.

Di Rumah Aja

Malam gemerlap Bunga kini berubah total.

Bising lagu-lagu tak lagi terdengar.

Sesuai imbauan pemerintah, kini ia hanya tinggal di rumah tanpa pekerjaan.

"Di rumah aja, makan tidur makan tidur," katanya.

Hampir dua pekan, Bunga tanpa pemasukan.

Ia mulai memutar otak harus melakukan apa untuk membuat dapurnya "ngebul".

"Kalau saya kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," katanya.

(TribunJakarta/Jaisy/Muji)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved