Dua Perampok Satroni Toko di Kota Prabumulih, Karyawan dan Bayi Disekap
Dikutip dari TribunSumsel.com, kawanan perampok masuk ke dalam ruko diduga dengan memanjat dinding bagian belakang ruko
Ciri-ciri dua pelaku menurut korban Ety, dua pelaku menggunakan jaket hitam, zebo coklat dan bertubuh tinggi.
"Saya tidak bisa kenali mereka karena pakai zebo, mereka marah dan minta saya agar tidak teriak kalau tidak akan mereka bunuh," katanya.
Setelah membekap dirinya, dua pelaku ke bagian depan toko dan ke meja kasir, kemudian membuka toko dan mengambil sejumlah uang lalu lari dengan naik ke lantai atas ruko.
"Usai nyekap saya, mereka nanya dimana menyimpan uang. Lalu mereka ke depan dan mencari kunci laci, setelah itu terdengar salah satu ngomong sudah dapat duitnya. Kemudian mereka kabur naik ke atas," lanjutnya.
Ety menuturkan, saat itu dirinya hanya sendiri di ruko bersama anak bayi pemilik toko, rolling door toko saat itu dalam keadaan terkunci dari luar karena Lia Asmara, istri pemilik toko keluar.
"Ibu saat itu keluar beli susu jadi ruko terkunci, setelah ibu pulang dia kaget mendengar anak nangis dan saya meronta-ronta di lantai. Saya baru diselamatkan," katanya seraya mengaku kemudian ia bersama ibu pemilik toko meminta bantuan warga dan pegawai ruko di sekitar lokasi.
Pemilik Ruko Terkejut

Dua perampok beraksi di Toko Zahwa saat pemiliknya sedang tidak ada di tempat, Kamis (20/2/2020), sekitar pukul 10.30.
Perampok menyekap seorang pegawai toko, kemudian mengambil sejumlah benda berharga.
Lia Asmara (35 tahun), pemilik toko Zahwa di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur mengungkapkan, ia mengetahui anak serta pegawainya kena sekap setelah pulang dari membeli susu.
"Saya pagi tadi keluar membeli susu, sekalian antar laundry dan kemudian jemput anak pulang sekolah."
"Tiba-tiba setelah buka rolling door toko dengar anak nangis, lalu melihat Ety meronta-ronta di lantai," ungkap Lia ketika dibincangi.
Lia mengaku, setelah dirinya melihat ternyata sang pegawai diikat menggunakan lakban coklat di mulut dan di bagian kaki.
"Lalu saya ambil gunting dan buka untuk mendengar apa yang terjadi, ternyata ada dua perampok masuk, kemudian kami minta tolong warga," bebernya.
Sementara suaminya Ferdi yang merupakan pegawai Samsat Prabumulih tengah bekerja.