Babi yang Mati karena Virus ASF Dibuang di Sungai Badung
Para peternak di Badung tidak melakukan pembuangan bangkai babinya sembarangan, termasuk ke aliran sungai
Pria yang berasal dari Abiansemal Badung ini mengaku sangat memahami masalah peternak.
"Peternak punya babi indukan 10 ekor dengan berat 300 kg. Nah jika semuanya mati, termasuk anak-anaknya. Kemana mereka harus bawa? Kalau pun mereka melakukan penanaman mereka juga membutuhkan dana sebesar Rp 100 sampai 200 ribu sekali tanam," jelasnya.
Dijelaskan, sekali tanam babi upah gali tanah mencapai harga ratusan ribu.
Jika semua babi ber jumlah 10 ekor maka peternak harus mengeluarkan uang jutaan di tengah wabah melanda ternaknya.
"Nah dari itu kita minta pemerintah, memberikan solusi sehingga kejadian itu tidak terulang di masyarakat," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Marak Ditemukan Bangkai Babi di Sungai, GUPBI Sarankan Pemerintah Fasilitasi Penguburan