Senin, 29 September 2025

Babi yang Mati karena Virus ASF Dibuang di Sungai Badung

Para peternak di Badung tidak melakukan pembuangan bangkai babinya sembarangan, termasuk ke aliran sungai

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Foto Bangkai Babi hanyut di Tukad Telabah Batubulan Gianyar 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Komang Agus Aryanta

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Bangkai babi yang diduga terkena virus African Swine Fever (ASF), banyak dibuang ke sungai.

Padahal pemerintah daerah setempat menghimbau bangkai babi dikubur dan tidak dibuang secara sembarangan.

Di Banjar Panca Yasa Pupuan Mengwitani, Badung sempat ditemukan bangkai babi yang tergeletak di aliran sungai tersebut, sehingga mencemari lingkungan setempat.

Tidak hanya di wilayah Mengwitani beberapa bangkai babi juga pernah ditemukan di aliran sungai Penet Desa Sangeh termasuk di Kecamatan Abiansemal Badung.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hari Suyasa saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengaku sangat menyayangkan adanya pembuangan babi ke sungai-sungai yang sangat mencemari lingkungan.

"Saya sangat prihatin kepada peternak, karena saya pimpinan belum bisa memberikan sesuatu kepada mereka," katanya.

Baca: Geger Kemunculan Bangkai Babi di Penatih Denpasar

Baca: 5 Faktor Risiko Terkena Penyakit Jantung di Usia Muda Meski Tak Ada Riwayat

Baca: Daniel Mananta Ungkap Kalimat Terakhir Ashraf Sinclair yang Disampaikan kepadanya

Namun, menurut dia itu bukan pembenaran bagi peternak itu membuang babinya ke tempat umum, yang akan menimbulkan kerugian juga pada peternak yang lain.

Pihaknya meminta agar para peternak di Badung tidak melakukan pembuangan bangkai babinya sembarangan, termasuk ke aliran sungai.

Pasalnya semua itu akan menimbukan masalah baru dengan pencemaran lingkungan.

"Kita sangat berharap peternak mengubur bangkai babinya itu. Sebelum dikubur sebaliknya bangkai babi itu dibakar dulu. Setelah di bakar baru di kubur," harapnya.

Akan tetapi ditengah maraknya pembuangan babi itu, pihaknya juga meminta pemerintah hadir untuk memfasilitasinya.

Sehingga ikut memberikan solusi terkait pemusnahan babi-babi yang sudah mati tersebut.

"Misalnya pemerintah daerah menyiapkan lokasi kusus untuk melakukan pembuangan bangkai babi itu, selain itu juga menyiapkan alat berat untuk melakukan pengerukan tanah, sehingga memberikan keringanan bagi masyarakat," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan