Animo Pendaftar Kampus Vokasi Kemenperin Naik 21 Persen
Minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi industri yang diselenggarakan oleh Kemenperin menunjukkan peningkatan signifikan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi industri yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ajaran 2025.
Berdasarkan data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), rasio pendaftar mencapai 1:18,2 atau naik 21,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 1:15.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tren positif ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu pendidikan vokasi industri.
Ia menilai, pendidikan vokasi menjadi jalur strategis bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional.
“SDM industri yang unggul adalah SDM yang mampu berkompetisi di kancah global. Kenaikan animo pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran generasi muda bahwa pendidikan vokasi adalah jalan strategis,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Agus menambahkan, penguatan sektor pendidikan vokasi menjadi bagian penting dalam agenda pembangunan industri nasional. Melalui sistem pendidikan yang terintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lulusan diharapkan tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu berinovasi.
“Kami terus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan agar kebutuhan tenaga kerja industri dapat terpenuhi dengan baik,” katanya.
Sebanyak 82.655 pendaftar tercatat mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru di 11 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas di bawah binaan Kemenperin. Kenaikan animo terjadi secara merata di seluruh satuan pendidikan, dengan beberapa unit mencatat lonjakan di atas rata-rata nasional.
Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang terdiri dari tiga jalur, yakni JARVIS Prestasi (jalur rapor), JARVIS Bersama (tes nasional), dan JARVIS Mandiri (penerimaan langsung oleh unit pendidikan).
Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, mengatakan bahwa peningkatan minat terhadap kampus vokasi Kemenperin menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi semakin relevan dengan kebutuhan industri.
“Model pembelajaran berbasis praktik selama 12 bulan di industri menjadi daya tarik utama. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah kompetensi langsung di dunia kerja,” ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari, menambahkan keberhasilan peningkatan animo ini tidak lepas dari langkah strategis yang dilakukan Kemenperin, termasuk pembaruan kurikulum dan peningkatan kompetensi dosen serta instruktur.
“Kami terus menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi industri terkini, seperti digitalisasi manufaktur, otomasi, dan energi hijau,” kata Wulan.
Ia juga menekankan pentingnya perluasan kerja sama dengan berbagai sektor industri untuk menjaga relevansi dan kualitas pendidikan vokasi.
“Melalui pendekatan link and match yang berkelanjutan, kami memastikan setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman industri yang relevan,” tambahnya.
Kinerja Industri Manufaktur RI September 2025 Masih di Zona Ekspansi |
![]() |
---|
Kinerja BBLM Terus Meningkat, PNBP Tembus Rp 15 Miliar di 2025 |
![]() |
---|
Lewat Kurikulum Unggulan, TBIG Bantu Perkuat Kompetensi Siswa dan Guru SMK |
![]() |
---|
Menperin Optimistis Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Dunia |
![]() |
---|
APINDO Bantah Tudingan Kemenperin Pemicu PHK di Industri Tekstil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.