Pendidikan Profesi Guru
5 Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Strategi Pembelajaran
5 contoh studi kasus PPG PAI Kemenag 2025 masalah Strategi Pembelajaran, maksimal 500 kata sebagai referensi persiapan UKMPPG pada 11-12 Oktober 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Contoh studi kasus Pendidikan Profesi Guru (PPG) masalah Strategi Pembelajaran bisa menjadi referensi bapak/ibu guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) saat mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG).
Sesuai jadwal dari Kemenag, UKMPPG yang merupakan tahap akhir dari program PPG yang dirancang untuk menguji dan mengukur kompetensi mahasiswa agar siap menjadi guru profesional, akan dilaksanakan pada 11-12 Oktober 2025.
Saat mengikuti UKMPPG, bapak/ibu guru PAI peserta PPG Kemenag 2025 batch 3 akan diminta membuat studi kasus 500 kata dengan empat pilihan masalah, salah satunya masalah Strategi Pembelajaran.
Menurut channel YouTube Pak Guru Wali, masalah Strategi Pembelajaran muncul ketika guru belum mampu menyesuaikan metode dengan kondisi kelas.
Misalnya, guru terlalu dominan ceramah, siswa kurang dilibatkan, atau tidak semua siswa aktif dalam diskusi kelompok.
Hal ini membuat proses belajar kurang interaktif dan hasil belajar tidak maksimal.
Studi kasus PPG PAI Kemenag 2025 masalah Strategi Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman bapak/ibu guru selama mengajar di kelas dan menjawab empat pertanyaan utama yaitu:
- Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?
- Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?
- Apa hasil dari upaya Anda tersebut?
- Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Inilah contoh studi kasus PPG PAI Kemenag 2025 masalah Strategi Pembelajaran, maksimal 500 kata sebagai referensi persiapan UKMPPG, dikutip dari berbagai sumber dan hasil olah AI:
A. Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Strategi Pembelajaran
1. Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?
Saat mengajar materi Toleransi dalam Islam di kelas VIII MTs, saya menggunakan metode diskusi kelompok. Namun, saya mendapati bahwa siswa cenderung pasif.
Hanya satu atau dua orang yang aktif, sedangkan anggota lain lebih memilih diam dan menyerahkan hasil diskusi kepada teman yang lebih pandai. Hal ini membuat tujuan pembelajaran kolaboratif tidak tercapai.
Baca juga: 5 Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran
2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya mencoba beberapa strategi. Pertama, saya membagi kelompok secara heterogen agar setiap kelompok memiliki anggota dengan kemampuan beragam.
Kedua, saya memberi peran khusus dalam kelompok, seperti pencatat, penyaji, moderator, dan pencari sumber, sehingga semua anggota merasa memiliki tanggung jawab. Ketiga, saya menambahkan unsur reward berupa poin keaktifan yang akan mempengaruhi nilai sikap kolaboratif mereka.
Selain itu, saya memberikan panduan pertanyaan yang jelas agar arah diskusi lebih terfokus.
Sumber: TribunSolo.com
Pendidikan Profesi Guru
Dalam Menyikapi Keberagaman dan Pengaruh Asing dalam Masyarakat, Ki Hadjar Dewantara, Jawaban PPG |
---|
Dalam Mendampingi Murid Secara Utuh dan Menyeluruh, maka Pendidikan Hendaknya Kontekstual, PPG 2025 |
---|
Kunci Jawaban Tryout PPG PAI Kemenag 2025, Persiapan UKMPPG |
---|
Apa yang Dimaksud dengan Menyesuaikan Pendidikan Sesuai Kodrat Alam? Kunci Jawaban PPG Modul FPPN |
---|
Sebutkan Unsur-unsur Penting dalam Pendidikan Karakter Anak dalam Konsep Catur Pusat Pendidikan, PPG |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.