Lewat Kurikulum Unggulan, TBIG Bantu Perkuat Kompetensi Siswa dan Guru SMK
Pendidikan vokasi diperlukan untuk mempersolek kualitas generasi muda menuju generasi emas 2045. Termasuk yang difokuskan oleh TBIG.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) terus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bawah Pilar Pendidikan.
TBIG merupakan Perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang berbasis di Jakarta, yang menjalankan beberapa program CSR, termasuk dalam aspek pendidikan.
Fokus dari program ini termasuk penyusunan Kurikulum Unggulan yang dirancang khusus bagi siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.
Head of CSR PT TBIG, Fahmi Alatas, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan vokasi.
Salah satu wujud nyata dari inisiatif ini adalah hadirnya Rumah Belajar TBIG, yang awalnya ditujukan untuk pelatihan internal, namun sejak dua tahun terakhir telah dibuka untuk umum.
"Kita sebut rumah belajar TBIG awalnya memang dikhususkan untuk pelatihan internal. Tapi sekarang, rumah belajar ini sudah bisa digunakan oleh SMK di seluruh Indonesia," ujar Fahmi, dalam pemaparan dalam kelas Journalism Fellowship on Corporate Social Responsibility (CSR) 2025 Batch 2 melalui Zoom, yang digelar bekerjasama dengan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) pada Jumat, 26 September 2025.
Rumah Belajar TBIG kini terbuka sepanjang waktu bagi sekolah yang ingin melakukan kunjungan industri atau pelatihan, tanpa adanya batasan kuota pemanfaatan.
Sekolah hanya perlu mengajukan surat permohonan, dan TBIG siap memfasilitasi proses belajar mengajar dengan materi pelatihan yang relevan dan terkini.
Tak hanya untuk siswa, TBIG juga menargetkan peningkatan kompetensi guru SMK.
Hingga kini, sebanyak 50 guru telah mengikuti program pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas tenaga pendidik.
“Kita membuat framework supaya kita bisa tahu program CSR yang kita jalankan itu berdampak ke SDGs dan ISO. Apakah kita sudah comply dengan klausul-klausul yang ada di ISO?” jelas Fahmi.
Baca juga: Kolaborasi TBIG dan SMK: Bantu Lulusan Percaya Diri dan Siap Kerja di Bidang Telekomunikasi
Dalam Pilar Pendidikan ini, TBIG mengacu pada dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable /SDGs), yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kesehatan serta Kesejahteraan yang Baik (Good Health and Well Being).
Kurikulum Unggulan yang dikembangkan TBIG dipastikan beyond kurikulum standar nasional SMK.
Melalui proses Focus Group Discussion (FGD) bersama guru-guru SMK, TBIG mengidentifikasi celah dalam kurikulum nasional yang bisa dilengkapi oleh materi pelatihan TBIG, seperti pelatihan fiber optik yang kini menjadi bagian dari kerja sama resmi dengan beberapa sekolah.
“Diharapkan ini menjadi nilai tambah terhadap kualitas lulusan SMK,” tambah Fahmi.
Sumber: TribunSolo.com
Puncak Acara HUT ke-80 TNI di Monas, Ada Parade hingga Panggung Rakyat, Catat Jadwalnya |
![]() |
---|
Lama Tak Terlihat Bersama Fuji, Verrell Bramasta Jelaskan Hubungannya: Alhamdulillah Masih Berteman |
![]() |
---|
Baru Mendarat di Indonesia, Prabowo Langsung Ajak Menteri Rapat soal MBG di Bandara |
![]() |
---|
Sebuah Ambulans di Sragen Dicuri, Kunci dan STNK Masih Berada di Dalam Mobil |
![]() |
---|
Ratusan Drone dan Rudal Rusia Serang Ukraina, Polandia Kerahkan Pesawat F-16 Sekat Wilayah Udara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.