Pendidikan Profesi Guru
6 Contoh Jurnal Modul 1 PPG 2025 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum yang Cepat Divalidasi
Contoh Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum, Modul 1 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 yang cepat divalidasi.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Inilah 6 contoh Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum, Modul 1 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.
Guru peserta PPG 2025 Dalam Jabatan (Daljab) biasanya diminta untuk mengerjakan jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum di platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK).
Jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum PPG 2025 diunggah setelah guru selesai mengerjakan latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test di Ruang GTK.
Contoh jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum PPG 2025 dalam artikel ini terdiri dari berbagai topik yang bisa menjadi acuan guru untuk menyusun jurnal sesuai dengan mata pelajaran dan kelas yang diampu, serta agar cepat divalidasi.
Mulai jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum Topik 1 Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran, Topik 2 Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi, Topik 3 Merancang Pembelajaran TaRL dan Topik 4 Menerapkan Pendekatan CRT.
Selengkapnya simak contoh jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum PPG 2025, yang Tribunnews.com kutip dari beberapa sumber berikut ini.
Contoh Jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum PPG 2025
1. Jurnal Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum PPG 2025 (Topik 1 Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran)
MODUL 1 PPG BAGI GURU TERTENTU 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum)
Prinsip Understanding by Design (UbD)
A. PENDAHULUAN
Pendekatan prinsip pembelajaran Understanding by Design (UbD) adalah salah satu pandangan atau perspektif dalam merencanakan dan melaksanakan proses belaja mengajar dengan memandang suatu pembelajaran sebuah kiat dalam mendorong dan mencapai pemahaman peserta didik dengan metode Backward design. Bahwa dalam perencanaan dan menentukan skenario pembelajaran dilalui dengan menentukan dan menetapkan hasil belajar yang ingin dicapai dan diperoleh terlebih dahulu.
Adapun yang melatar belakagi saya memilih jurnal ini karena saya menyadari bahwa pembelajaran dengan prinsip Understanding by Design (UbD) penting dilakukan di Sekolah saya khususnya pada Mata Pelajaran PJOK yang saya ajarkan sehingga memilih jurnal ini untuk perlu mendalaminya, dengan prinsip pembelajaran Understanding by Design (UbD) juga memilik beberapa keunggulan diantaranya yaitu Memastikan keterkaitan antara tujuan, penilaian, dan langkah pembelajaran, membantu guru mendesain pembelajaran yang fokus pada tujuan-tujuan esensial, menarik bagi siswa, mendorong proses belajar yang bermakna, membantu siswa memahami apa yang mereka butuhkan, memastikan kurikulum, konten, dan penilaian selaras dengan hasil spesifik dan keterampilan yang dapat ditransfer guru kepada peserta didik dan membantu memfokuskan kurikulum dan pengajaran pada pengembangan dan pendalaman pemahaman siswa.
Perlu diketahui bahwa Asesmen bukan hanya ditujukan untuk mengevaluasi murid tetapi juga berguna bagi guru untuk mengevaluasi diri khususnya cara dalam mengelola pembelajaran dan pada gilirannya untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang efektif, juga akan membantu guru dalam mengambil keputusan apa yang harus diajarkan lagi dan apa yang tidak perlu diajarkan lagi, apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi.
B. KONSEP PEMBELAJARAN UNDERSTANDING BY DESIGN (UBD)
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan salah satu program prioritas lintas unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melibatkan Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK); serta Direktorat Jenderal (Ditjen) Vokasi.
Understanding by Design (UbD) atau dikenal dengan sebutan Backward Design merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dipelopori oleh tokoh pendidikan Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005) UbD merupakan desain pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk pemahaman yang meliputi enam aspek yaitu menjelaskan, interprestasi, aplikasi, prespektif, empati dan pengetahuan. Pengembangan kurikulum merdeka dengan pendekatan prinsip Understanding by Design (UbD) diharapkan dapat mempermudah dalam merancang proses pembelajaran. Berikut langkah-langkah pembelajaran dengan prinsip Understanding by Design:
1. Menentukan tujuan pembelajaran
Baca juga: 2 Contoh Jurnal Modul 2 PPG 2025 Pembelajaran Sosial Emosional PSE yang Cepat Divalidasi
Tujuan Pembelajara (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih kegiatan pembelajaran. Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini:
a) Kompetensi adalah kemampuan yang harus ditunjukkan siswa untuk menunjukkan bahwa mereka telah mencapai tujuan pembelajaran
b) Konten adalah ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang harus dipahami siswa pada akhir satu unit pembelajaran.
c) Variasi adalah keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi yang harus dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Menentukan bentuk asesmen pembelajaran
Asesmen bukan hanya ditujukan untuk mengevaluasi murid tetapi juga berguna bagi guru untuk mengevaluasi diri khususnya cara dalam mengelola pembelajaran dan pada gilirannya untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang efektif, juga akan membantu guru dalam mengambil keputusan apa yang harus diajarkan lagi dan apa yang tidak perlu diajarkan lagi, apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi.
Ada tiga jenis asesmen diantaranya:
a) Asesmen diagnostik dilakukan diawal pembelajaran untuk melakukan pemetaan dan mengetahui kompetensi yang dimiliki siswa
b) Asesmen formatif yaitu asesmen yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuan dari asesmen formatif yaitu untuk mengukur pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran, keterampilan terkait kinerja dalam kelompok maupun mandiri, serta sikap peserta didik selama proses pembelajaran.
c) Asesmen sumatif, bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik secara keseluruhan. Asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran dapat dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran sesuai pertimbangan guru. Asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir bab, akhir semester, atau akhir tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.