Pilihan Skema Berlangganan Baterai VinFast, Diklaim Lebih Hemat Sampai Rp 113 Juta
Program langganan baterai ini berlaku untuk model VinFas VF 3, VF 5, hingga VF e34, VF 6 dan VF 7, lalu bagaimana ketentuannya?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di segmen mobil listrik, kini ada yang menarik dari VinFast. Pabrikan otomotif asal Vietnam ini punya struktur harga baru untuk skema paket langganan baterai untuk semua lini mobil listrik (EV)-nya yang dijual di Indonesia.
Program langganan baterai ini berlaku untuk model VinFas VF 3, VF 5, hingga VF e34, VF 6 dan VF 7. Bagaimana ketentuannya?
Mereka yang membeli mobil VinFast melakukan pembayaran awal mulai dari Rp156 juta dan iuran langganan bulanan yang besarnya mulai dari Rp253 ribu.
Pendekatan ini diklaim akan memberikan keuntungan lebih maksimal kepada pembeli EV VinFast sekaligus mengurangi kekhawatiran soal nilai jual kembali mobil listrik yang dibelinya.
Kemudian, mulai 1 Agustus ada dua opsi fleksibel yaknimembeli kendaraan lengkap dengan baterai atau mengambil mobil dengan sistem berlangganan baterai berjarak tempuh tanpa batas.
Aturan baru ini juga membuka kesempatan hemat biaya signifikan di berbagai model sekaligus memberi keleluasaan bagi pembeli menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi.
Ilustrasinya, untuk model VF 3, pembelian awalnya adalah Rp156 juta dengan langganan baterai Rp253 ribu per bulan didapatkan penghematan Rp74,13 juta.
Kemudian, VF 5 Eco pembelian awal Rp232 juta dengan iuran baterai Rp468juta per bulan, penghematan yang didapat menurut kalkulasi VinFast adalah Rp91,17 juta.
Lalu, untuk model VF e34 pembelian awalnya adalah Rp299 juta dan biaya langganan baterai Rp593 juta penghematan yang didapat adalah Rp112,86 juta.
Berikutnya, untuk model VF 6 dengan harga Rp335 juta (Eco) dan Rp394 juta (Plus) dengan biaya langganan Rp650 ribu, menghemat Rp49,995 juta dan Rp45,6 juta.
Sementara untuk model VF 7 pembelian awal dibanderol Rp449 juta (tipe Eco) dan Rp539 juta (tipe Plus AWD), hemat Rp50 juta dan Rp60 juta dengan biaya langganan Rp905 ribu serta Rp1,031 juta untuk baterainya.
Baca juga: Sudah Dibuka di Bangkok, CATL Layani Perbaikan Baterai Mobil Listrik
Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia mengatakan, skema Smart Financing Package ini diperkuat dukungan dari lima lembaga pembiayaan yakni IMFI, SKBF, Mandiri Tunas Finance, Maybank Finance, dan Adira Finance.
“Filosofi ‘customer- centric’ mendorong kami untuk terus menghadirkan kebijakan yang relevan dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen di Indonesia sepanjang perjalanan kepemilikan kendaraan mereka," ungkapnya.
Dia menambahkan, sebagai pelopor model langganan baterai di pasar ini, pihaknya sangat terdorong oleh respons positif masyarakat Indonesia selama ini.
"Karena itu, kami menyempurnakan kebijakan ini, mulai dari harga awal kendaraan hingga ketentuan langganan bulanan, tidak hanya untuk menyediakan solusi finansial yang lebih fleksibel, tetapi juga untuk menegaskan komitmen jangka panjang kami kepada pelanggan dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan," kata Kariyanto Hardjosoemarto.
Dia menambahkan, skema langganan baterai ini sebagai bentuk “jaminan baterai seumur hidup” yang dirancang memberi rasa aman sekaligus memangkas biaya kepemilikan awal dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Berdasar catatan Tribunnews, VinFast adalah brand otomotif EV roda empat yang menawarkan biaya berlangganan untuk baterai EV terluas di Indonesia.
Baca juga: Chery Pakai 41 Lapisan untuk Baterai Mobil Hybrid dengan Desain Kedap Air
Pemain EV lainnya yang sebelunnya menawarkan skema berlangganan baterai untuk mobil listrik adalah Polytron untuk model G3 dan G3+ dengan sebutan "Inovasi Battery-as-a-Service (BaaS).
Opsi sewa baterai yang disediakan bertarif Rp 800 per kilometer untuk minimal jarak 1.500 km dengan biaya bulanan Rp 1,2 juta. Untuk kelebihannya adalah Rp 800 per kilometer.
Polytron memasang immobilizer untuk menjaga agar mobil tidak bisa dihidupkan jika konsumen tidak melakukan perpanjangan sewa baterai.
Laporan Reporter: Panji Nugraha | Sebagian artikel ini dikutip dari: Gridoto
Sumber: Gridoto
BYD Juga Kuasai Pasar Mobil Listrik di Malaysia, Jual 20.000 Unit EV |
![]() |
---|
Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Tembus 30.000 Unit di Agustus, Jadi Rekor 2 Bulan Berturut-turut |
![]() |
---|
Kemenperin Pastikan Tagih Produsen Mobil Listrik agar Produksi Lokal Mulai 1 Januari 2026 |
![]() |
---|
Permintaan Gaikindo ke Pemerintah: Jangan Korbankan Lapangan Kerja Jika Dorong Transisi ICE ke EV |
![]() |
---|
Kemenperin Ultimatum Produsen Mobil Listrik di 2026 Penuhi TKDN 40 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.