Muktamar PPP
Dualisme Kepengurusan PPP Mardiono Vs Agus Suparmanto Mengulang Konflik Hamzah Haz dan Zainuddin MZ
Dualisme Mardiono dan Agus Suparmanto seolah mengulang konflik yang terjadi antara Hamzah Haz dan Zainuddin MZ
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dualisme kepemimpinan antara Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terjadi pada Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta, pada 27–28 September 2025.
Muktamar ini seharusnya menjadi ajang konsolidasi, namun justru memunculkan dua klaim ketua umum yang sah.
Baca juga: DPW PPP Jateng Tegas Menolak SK Menkum Kubu Mardiono, Sebut Tak Sesuai Hasil Muktamar Ancol
Dalam forum tersebut, muncul dua kubu yang sama-sama mengklaim telah memilih Ketua Umum secara sah.
Muhammad Mardiono ditetapkan sebagai Ketua Umum oleh satu kelompok peserta muktamar. Sementara itu, Agus Suparmanto juga diklaim sebagai Ketua Umum oleh kelompok lain dalam forum yang sama.
Baca juga: SK Kepengurusan PPP Disahkan Menkum, Mardiono Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
Kedua pihak menyatakan bahwa proses pemilihan mereka sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, sehingga menimbulkan dual klaim kepemimpinan.
Dualisme adalah kondisi ketika terdapat dua kekuasaan, kepemimpinan, atau sistem yang berjalan secara bersamaan dalam satu entitas, sehingga menimbulkan konflik, kebingungan, atau ketidakjelasan otoritas.
Menyebabkan kekosongan aktivitas politik dan keraguan di kalangan kader serta simpatisan.
Dualisme Mardiono dan Agus Suparmanto seolah mengulang konflik yang terjadi antara Hamzah Haz dan Zainuddin MZ pada tahun 2000-an silam.
Dualisme antara Hamzah Haz dan Zainuddin MZ dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terjadi pada awal 2000-an dan menjadi salah satu konflik internal paling bersejarah dalam partai tersebut.
Hamzah Haz adalah tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI (2001–2004) dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia dikenal sebagai figur Islam moderat yang berpengaruh dalam politik nasional, terutama pada era transisi pasca-Orde Baru.
Zainuddin MZ adalah seorang ulama, dai, dan tokoh politik Indonesia yang dikenal sebagai “Dai Sejuta Umat” karena kepiawaiannya dalam berdakwah dan retorika publik. Ia juga pernah aktif di dunia politik sebagai anggota DPR dan pendiri Partai Bintang Reformasi (PBR).
Baca juga: Menkum Supratman Ungkap Tak Pernah Temui Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto
Berikut ringkasan konflik tersebut:
Latar Belakang Dualisme
- Hamzah Haz: Ketua Umum PPP yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden RI (2001–2004)
- Zainuddin MZ: Ulama kondang dan tokoh PPP yang populer di kalangan akar rumput.
Konflik mulai memanas ketika Zainuddin merasa dipinggirkan dari struktur partai, meskipun memiliki basis massa yang kuat. Ia mengkritik gaya kepemimpinan Hamzah Haz yang dianggap terlalu elitis dan kurang merangkul tokoh-tokoh muda serta ulama.
Puncak Konflik (2002)
Muktamar PPP
Pengurus PPP Tolak SK Menkum Penetapan Mardiono Sebagai Ketua Umum |
---|
SK Kepengurusan PPP Disahkan Menkum, Mardiono Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu |
---|
Ketua Mahkamah Partai Respons Keputusan Menkum Tandatangani SK Kepengurusan PPP Versi Mardiono |
---|
Menkum Supratman Ungkap Tak Pernah Temui Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto |
---|
Menteri Hukum Tegaskan Telah Tandatangani SK Kepengurusan PPP Pimpinan Mardiono |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.