Senin, 6 Oktober 2025

Hari Danau Dunia, Menteri LH Soroti Kondisi 15 Danau Prioritas yang Belum Baik

Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya aksi nyata dalam penyelamatan danau di Indonesia.

HO/Ist
HARI DANAU - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq pada peringatan Hari Danau Dunia atau World Lake Day yang diselenggarakan di Jakarta. (HO/KemenLH) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya aksi nyata dalam penyelamatan danau di Indonesia.

Hal ini bukan hanya 15 danau prioritas, tetap juga danau-danau besar yang ada.

Danau Prioritas Nasional adalah 15 danau di Indonesia yang ditetapkan sebagai prioritas untuk dilindungi dan dipulihkan karena mengalami tekanan dan degradasi lingkungan, serta memiliki nilai strategis secara ekonomi, ekologi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan

"Puncak peringatan Hari Danau Dunia ini jangan hanya sebatas seremoni saja melainkan harus menjadi gerakan bersama untuk melakukan penyelamatan danau. Selama ini kita kurang aktif dalam proses penyelematan danau-danau tersebut," ujar Hanif.

Hal tersebut diungkapkan Hanif saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Danau Dunia atau World Lake Day yang diselenggarakan di Jakarta.

Dalam sambutannya, Hanif menyoroti kondisi 15 danau prioritas yang dinilainya belum baik secara fisik meskipun secara administratif menunjukkan angka yang baik. 

Hanif menyoroti perbedaan antara data administratif dan kondisi lapangan yang terlihat di media sosial. 

Kondisi Rawa Pening, Rawa Danau, dan Sungai Mahakam juga menjadi perhatian.

Dirinya menekankan pentingnya mereview langkah-langkah yang telah dilakukan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk 12 kementerian yang mendukung upaya penyelamatan danau prioritas nasional. 

"Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh pihak terkait untuk mengaktifkan diri dan memberikan perhatian lebih terhadap kondisi danau-danau di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Kemudian pentingnya menjaga catchment area untuk mempertahankan fungsi ekosistem danau," ujar Hanif.

Terkait kondisi danau-danau besar di Indonesia, Menteri Hanif menyinggung degradasi lingkungan di daerah tangkapan air dan dampaknya pada kualitas air danau. 

Disebutkan, degradasi lingkungan di daerah tangkapan air menyebabkan sedimentasi tinggi, penggunaan pestisida, dan budidaya keramba jaring apung yang memperburuk kualitas air danau.

Begitu juga fungsi waduk, jauh yang diharapkan akibat kurangnya perhatian pada catchment area. 

"Waduk-waduk kehilangan fungsi karena kurangnya perhatian pada catchment area, yang mempengaruhi kinerja fungsi ekosistem danau," kata Faisol.

Faisol menekankan, melalui Peringatan Hari Danau Dunia ini, di berharap, pihak terkait, terutama Kepala Dinas yang melingkupi bidang ini, baik di Dinas PU, di Dinas Kehutanan, di Dinas Lingkungan Hidup, Balitbangda, Bapenda. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved