Sabtu, 4 Oktober 2025

Sebut 'Pertamina Malas', Purbaya Kena Sentil PDIP: Kurangi Merasa Paling Jago

Menteri Purbaya disentil politisi PDIP karena mengatakan "Pertamina Malas", ia diminta jangan sok jago ataupun sok rajin

Nitis/Tribunnews
MENTERI KEUANGAN PURBAYA - Menteri Keuanga Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa (3/6/2025). 

"Indonesia bisa apa dengan sanksi Amerika enggak bisa apa-apa jadi kalau Purbaya asal bicara," kata Ferdinand.

Ferdinand meminta Purbaya tak menyepelekan masalah yang sedang terjadi.

"Sebaiknya kurang-kurangilah merasa paling jago dari semua orang, merasa paling rajin dari semua pejabat, merasa paling mampu dari semua pejabat dan merasa paling fatal menyepelekan persoalan bangsa yang ada."

"Biasanya orang yang gampang menyepelekan dan menggampangkan masalah akan terjerembab di tengah jalan dan jatuhnya akan menjadi menyakitkan," ujar Ferdinand.

Purbaya Bilang Pertamina Malas

Menteri Purbaya mengatakan "Pertamina malas" membuat kilang baru saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025). 

Padahal, menurut Purbaya, pembuatan kilang dapat bisa mengurangi ketergantungan impor BBM yang membebani APBN.

"Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin, atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertaminanya males-malesan saja," ujar Purbaya.

Purbaya mengatakan pemerintah telah memberikan penawaran kepada Pertamina untuk membuat kilang baru yakni kerja sama dengan investor China. 

Namun, Pertamina justru keberatan dengan hal tersebut.

Pertamina, kata Purbaya, bersikeras akan membangun tujuh kilang baru sejak tahun 2018 lalu, namun hingga kini proyek tersebut tidak pernah berwujud.

"Pertamina bilang, kami keberatan dengan usul tersebut, karena kami sudah overcapacity."

"Saya kaget, overcapacity apa? Kami sudah merencana bangun tujuh kilang baru, satu pun nggak jadi kan? Mereka bilang, iya tapi ke depan akan jadi. Sampai sekarang enggak jadi," tegas Purbaya.

Yang terjadi, lanjut Purbaya, subsidi yang diberikan pemerintah untuk BBM terus mengalami kenaikan imbas ketergantungan impor BBM.

Berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) per akhir Agustus 2025, subsidi BBM yang sudah terealisasi sebanyak 10,63 juta kilo liter atau naik 3,5 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 10,28 juta kilo liter.

"BBM, solar diesel kita banyak impornya sampai puluhan miliar dolar per tahun. Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? sudah puluhan tahun kan," tutur Purbaya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ''Pertamina Malas-malasan'' Ucapan Purbaya Dibalas Ferdinand Hutahaean: Kurangi Merasa Paling Jago

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nitis Hawaroh)(TribunJakarta.com/Ferdinand Waskita Suryacahya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved