Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Soroti Persoalan Kualitas MBG, Ketum PBNU: Kesehatan Anak Bukan Statistik, Ini Nyawa

Yahya mengatakan NU mendukung program MBG karena memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. 

|
Tangkapan Layar
PELAKSANAAN MBG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Yahya mengatakan NU mendukung program MBG karena memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang.  

Tercatat sejak program tersebut diluncurkan pada awal Januari 2025 hingga September 2025, ada 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan akibat menu yang ada dalam MBG.

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mengungkap, dari puluhan kejadian ini tercatat ribuan siswa sekolah menjadi korban.

"Jika kita jumlahkan, sejak Januari hingga September 2025, telah terjadi sekitar 34 kejadian luar biasa keracunan dengan ribuan korban mayoritas anak sekolah," kata Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika saat konferensi pers di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (30/9/20245).

Yeka membeberkan daerah-daerah aman saja yang jumlah korban keracunannya terbilang banyak dan mendapat sorotan.

Adapun yang dimaksud yakni seperti di Garut ada 657 siswa, di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat 497 siswa yang mengalami gejala serupa akibat menu yang diolah tanpa disiplin standar.

"Kasus terbesar terjadi di Bandung Barat, di mana 1.333 siswa harus mendapatkan perawatan medis karena makanan yang terlambat didistribusikan dan tidak higienis," sambung dia.

Selain itu, ada pula kejadian siswa keracunan di Bengkulu, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung hingga Kabupaten Bogor.

"Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, 276 siswa terdampak akibat ikan cakalang yang tercemar, sementara di Belitung, Bangka Belitung, puluhan siswa sakit karena makanan yang terlambat didistribusikan sehingga basi," ucapnya.

Terhadap kejadian ini, Yeka mengaku pihaknya turut prihatin lantaran program yang harusnya menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045, justru membuat banyak generasi muda keracunan.

Atas kondisi ini, dia mendesak agar Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program prioritas Presiden Prabowo tersebut untuk segera melakukan perbaikan.

"Sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat standar keamanan pangan, memperbaiki disiplin distribusi, dan membangun sistem pengawasan yang lebih ketat," tandas Yeka.

 

 

 

 

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved