Senin, 29 September 2025

Profil dan Sosok

Mengenal Sosok Ketua Umum PPP dari Masa ke Masa, Mohammad Syafaat Mintaredja hingga Agus Suparmanto

Sosok sembilan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari masa orde baru hingga sekarang, terkini Agus Suparmanto.

TRIBUNNEWS/Fransiskus Adhiyuda
MUKTAMAR X PPP - Agus Suparmanto resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025-2030 secara aklamasi dalam Muktamar X yang di gelar di Mercure Ancol, Jakarta, Minggu (28/9/2025) dini hari. Inilah Sosok sembilan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari masa orde baru hingga sekarang. 

Selama berkarier sebagai politikus, ia pernah menjadi Anggota DPR RI selama 2 periode, 2009-2014 dan 2014-2019.

Pria kelahiran 10 September 1974 itu, pernah tersandung kasus korupsi. 

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Romy ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Surabaya pada 15 Maret 2019.

Ia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.

Dalam proses hukumnya, Romy divonis 2 tahun penjara.

Namun, dalam permohonan banding yang dikabulkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Vonis Romy dikurangi menjadi 1 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan penjara.

Romy resmi bebas pada 29 April 2020, setelah menjalani hukuman sesuai putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Baca juga: Rommy Sebut Mardiono Terpilih Ketum PPP Secara Aklamasi adalah Palsu dan Klaim Sepihak

7. Suharso Monoarfa

Suharso Monoarfa merupakan pria yang dikenal sebagai pengusaha dan politikus asal Gorontalo. 

Pria yang lahir pada 31 Oktober 1954 itu, menjabat sebagai Ketua Umum PPP 2019 hingga 2022. 

Suharso pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden di era pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Jusuf Kalla

Pada era kepemimpinan Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin, Suharso dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

8. Muhamad Mardiono

Muhamad Mardiono merupakan seorang politisi asal Yogyakarta yang lahir pada 11 Juli 1957.

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mendapatkan amanah  memimpin partai berlambang Kabah ini, menggantikan Suharso Monoarfa sejak September 2022.

Di PPP, Mardiono memiliki rekam jejak yang panjang. Karier politiknya dimulai dari DPC PPP Cilegon. Setelah itu, jenjang karirnya terus meningkat, menjadi Bendahara DPW PPP Banten.

Kemudian, Ketua DPW PPP Banten, Wakil Ketua Umum DPP PPP, dan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP.

Di pemerintahan, Mardiono pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2019 hingga 2022.

Selain itu, ia mendapatkan amanah dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo, yaitu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.

9. Agus Suparmanto

Menteri perdagangan Agus Suparmanto (tengah) saat mengunjungi stand Gulavit di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (16/8/2020). Produk gula 100 persen Indonesia ini merupakan produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Selain memuji inovasi produk sebagai pionir gula bervitamin, Menurut Mendag, keberadaan produk Gulavit penting untuk mengisi kekosongan pasokan gula dalam negeri yang cenderung menipis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Agus Suparmanto (tengah) saat menjadi Menteri perdagangan, mengunjungi stand Gulavit di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (16/8/2020). Produk gula 100 persen Indonesia ini merupakan produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sosok sembilan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari masa orde baru hingga sekarang, terkini Agus Suparmanto. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Agus Suparmanto merupakan Ketua Umum PPP yang baru, menggantikan Mardiono. 

Agus Suparmanto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025-2030 secara aklamasi dalam Muktamar X di Mercure Ancol, Jakarta, Minggu (28/9/2025) dini hari.

Namun, sebelumnya berembus kabar Muhammad Mardiono lah yang terpilih sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi dalam Muktamar X PPP

Meski begitu, kabar tersebut, disebut merupakan klaim sepihak.

Ketua Umum PPP diputuskan diemban oleh Agus Suparmanto

Sebelum Agus Suparmanto ditetapkan sebagai Ketua Umum PPP, Qoyum Abdul sempat membuka pendaftaran calon ketua umum PPP.

Saat itu, Agus yang didampingi sejumlah perwakilan DPW dan DPC mendaftar sebagai calon ketua umum kepada pimpinan sidang.

Agus juga menunjukan kartu tanda anggota (KTA) PPP sebagai syarat mendaftar kepada pimpinan sidang dan muktamirin yang hadir.

Hingga proses pemilihan ketum di Muktamar PPP tiba. Keputusan Agus jadi Ketum setelah pimpinan sidang paripurna Muktamar X, Qoyum Abdul Jabbar menanyakan kepada seluruh muktamirin, mengenai Kandidat tinggal calon ketua umum.

Selanjutnya, Qoyum Abdul menyatakan, pemilihan ketua umum PPP digelar secara musyawarah.

Lalu Qoyum Abdul menanyakan kepada seluruh muktamirin, apakah akan dilakukan aklamasi ketua umum PPP.

Sejumlah pengurus DPW dan DPC yang hadir pun berteriak “aklamasi”.

Kumandang takbir dan serua ‘Ketua Umum Baru’ pun menggema di arena Muktamar.

“Pada malam hari ini kita sudah memiliki Ketua Umum baru DPP Partai Persatuan Pembangunan,” kata Qoyum Abdul.

Agus Suparmanto yang duduk di barisan depan dihampiri oleh puluhan pengurus DPW dan DPC, untuk memberikan ucapan selamat dan pelukan hangat.

Qoyum Abdul lantas membacakan surat keputusan Muktamar X PPP yang berisi penetapan Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030 dan sejumlah nama yang ditunjuk sebagai formatur guna penyusunan pengurus DPP PPP, mendatang.

Ketetapan Muktamar X PPP No/8/TAP/MuktamarX/PPP/2025, tentang penetapan Ketua Umim/Ketua Formatur Muktamar X PPP.

Memutuskan, saudara Agus Suparmanto dipilih sebagai Ketua Umum PPP masa bakti 2025-2030 melalui musyawarah mufakat pada sidang Paripurna keenam Muktamar X PPP 

Selanjutnya, Ketua Umum terpilih diberi wewenang bersama-sama anggota formatur sebagaimana tadi telah ditetapkan untuk menyusun personalia pengurus harian DPP dan Pimpinan majelis PPP.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 September 2025 pukul 01.07 WIB 

Sementara mengenai klaim sepihak dari Mardiono soal terpilih secara aklamasi, Qoyum menyayangkan melakukan klaim sepihak hingga menyebarkan berita di media.

"Masa argumentasi aklamasi hanya dengan absen, ya nggak bisa seperti itu," jelasnya.

Meskipun terjadi dinamika sidang, namun menurut Qoyum, sidang-sidang tetap berjalan seperti biasa.

"Bisa kita lihat, buktinya tidak ada apa-apa, peserta Muktamirin suka cita, ini fakta yang berbicara," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PPP terpilih Agus Suparmanto mengatakan, kemenangan dirinya bukan tujuan akhir.

Ia bertekad untuk membawa PPP menuju ke Senayan pada Pemilu 2029.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan