Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kemungkinan BGN Laporkan Pihak Dapur MBG hingga Sebut Petugas Langgar Prosedur Terkait Keracunan

BGN bicara kemungkinan pihak dapur MBG dilaporkan ke polisi karena maraknya kasus keracunan.

Tribunnews.com/Muhammad Zulfikar
DAPUR MBG - Proses penyiapan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). BGN bicara kemungkinan pihak dapur MBG dilaporkan ke polisi karena maraknya kasus keracunan. 

"Sebetulnya kan begini, seluruh dapur itu ada CCTV. Nah sebetulnya kan sekarang pakai sudah teknologi tinggi."

"Taruh lah si SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) ini nggak datang, kan bisa dicek di CCTV itu. Nah ini mungkin juga nggak dilakukan," jelas Nanik.

Nanik menyebut kelemahan pengawasan juga disebabkan petugas pemantauan atau SPPG yang tidak menjalankan tugas dengan disiplin.

Padahal, lanjutnya, SPPG seharusnya hadir memantau sejak persiapan bahan hingga distribusi makanan.

Per September 2025, BGN diketahui telah menghentikan sementara operasional sejumlah dapur MBG yang menjadi penyebab keracunan.

Di antaranya yang berada di Garut, Tasikmalaya, dan Bandung Barat, Jawa Barat; serta Banggai, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Isi Menu MBG Diduga Penyebab Keracunan 842 Siswa di KBB, Berasal dari 2 Dapur Berbeda

Angka Keracunan MBG

Hingga 22 September 2025, BGN mencatat telah terjadi 4.711 kasus keracunan di berbagai wilayah.

Jumlah keracunan itu paling banyak terjadi di Jawa Barat.

"Total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan," ungkap Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam konferensi pers di Kantor BGN, Senin, dikutip dari YouTube Badan Gizi Nasional Republik Indonesia.

"Kejadian ini terjadi pada anak-anak sekolah, untuk ibu hamil, usia anak balita, alhamdulillah sejauh ini selalu aman dan tidak ada kejadian," imbuhnya.

Namun, Istana Presiden justru memberikan angka berbeda dalam hal data keracunan MBG.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, mengungkapkan kasus keracunan MBG tercatat di atas 5.000 kasus.

Angka itu diperoleh dari BGN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan catatan waktu yang berbeda.

Data dari BGN Per 17 September 2025, kata Qodari, terjadi 5.080 kasus keracunan.

Kemenkes mengatakan ada 5.207 kasus keracunan MBG sampai 16 September 2025.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved