Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kemungkinan BGN Laporkan Pihak Dapur MBG hingga Sebut Petugas Langgar Prosedur Terkait Keracunan

BGN bicara kemungkinan pihak dapur MBG dilaporkan ke polisi karena maraknya kasus keracunan.

Tribunnews.com/Muhammad Zulfikar
DAPUR MBG - Proses penyiapan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). BGN bicara kemungkinan pihak dapur MBG dilaporkan ke polisi karena maraknya kasus keracunan. 

TRIBUNNEWS.com - Maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat Badan Gizi Nasional (BGN) bicara soal kemungkinan melaporkan pihak dapur MBG ke polisi.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang.

Nanik mengatakan, BGN telah melibatkan pihak kepolisian dalam melakukan investigasi terkait maraknya kasus keracunan MBG.

"Bisa jadi (melaporkan pihak dapur MBG) karena kami dalam investigasi juga melibatkan kepolisian," ungkap Nanik, Kamis (25/9/2025), dilansir Kompas.com.

Ia lantas memastikan, salah satu langkah evaluasi dari BGN adalah menghentikan operasional dapur MBG yang bermasalah.

Penghentian itu, ujar Nanik, dilakukan sampai investigasi oleh BGN, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Dinas Kesehatan selesai dilakukan.

Baca juga: 5 Kasus Keracunan MBG sejak 22 September 2025, di Bandung Barat KLB hingga 3 SPPG Ditutup Sementara

"Kami akan langsung menghentikan operasi dapur, sekecil apapun kejadian apabila itu berkait dengan kesehatan anak-anak penerima manfaat," jelas Nanik.

"(Dihentikan) sampai kami selesai melakukan investigasi dan juga investigasi dari BPOM dan Dinkes," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang berbeda, Nanik juga menyampaikan adanya petugas dapur MBG yang melanggar prosedur.

Ia menyebut maraknya kasus keracunan MBG sebab banyak dapur tak mematuhi standar operasional prosedur (SOP).

Nanik mengatakan, SOP telah mengatur jam produksi MBG harus dilakukan dini hari agar aman dikonsumsi.

Tetapi, fakta di lapangan, menunjukkan banyak dapur yang petugasnya memasak lebih awal karena mengantuk jika bekerja dini hari.

"SOP masaknya ini kan harus dimasak jam 1.30 sampai jam 2.00. Nah, ternyata dia masaknya jam 20.00 atau jam 21.00 karena ngantuk."

"Dia pikir, ya sudahlah masak sekarang saja, nanti sudah ngantuk, gitu lho," tutur Nanik di Kantor BGN, Jumat (26/9/2025).

Nanik menambahkan, pengawasan sebenarnya sudah dilengkapi perangkat teknologi. Bahkan, setiap dapur juga sudah dilengkapi oleh CCTV.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved