Senin, 6 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Ajakan Agar Masyarakat Indonesia Tak Terhasut Kerusuhan di Nepal, Andi Arief: Contoh Aksi 212

Politisi dari Partai Demokrat, Andi Arief, mengingatkan, Indonesia tidak sepatutnya mencontoh aksi-aksi merusak seperti kerusuhan di Nepal

Surya.co/Ist
DEMONSTRASI 2025 - Gedung Negara Grahadi, bangunan bersejarah dan pusat pemerintahan Jawa Timur, terbakar saat demonstrasi di Surabaya, Sabtu (30/8/2025) malam. Insiden ini terjadi di tengah gelombang aksi nasional menyusul kematian seorang pengemudi ojek online dalam demonstrasi di Jakarta. 

“Terlihat bahwa demo di sejumlah daerah seolah sudah direkayasa oleh kelompok tertentu yang memanfaatkan media sosial untuk menciptakan keributan dan mengarah pada tindakan anarkis,” tegas Rudi.

Rudi berpendapat, media sosial kerap disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan propaganda, berita bohong (hoaks), dan ajakan yang dapat memicu kerusakan.

Ia meminta seluruh lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar, untuk tetap bersikap kritis namun tidak mudah terjerumus dalam hasutan.

Menjaga ketertiban umum, menurutnya, adalah bentuk nyata dari kontribusi kita semua dalam mempertahankan keamanan dan kedamaian bangsa.

Seruan dari berbagai tokoh ini menggambarkan betapa pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga Indonesia agar tetap aman dan tentram.

Masyarakat diharapkan mampu menyaring informasi, mengutamakan cara-cara yang elegan dan bermartabat dalam berpendapat, serta menolak segala bentuk hasutan yang mengajak pada kekerasan.

Alarm Indonesia

Pengamat politik sekaligus Direktur Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menyoroti aksi protes besar di Nepal yang berujung pada krisis politik dan kekosongan pemerintahan.

Dirinya menilai peristiwa tersebut menjadi pembelajaran penting bagi Indonesia.

“Kerusuhan di Nepal menjadi pembelajaran yang sangat penting, meninggalnya istri Perdana Menteri yang dibakar massa, presidennya kabur, pemerintahan kosong, dan akhirnya diambil alih militer."

"Hanya karena apa? Katanya terinspirasi dari Indonesia,  jadi ini akan menjadi alarm penting bagi pejabat di Indonesia, elite atau politisi di Indonesia,” kata Pangi, Kamis (11/9/2025).

Pangi menilai, aksi yang dimotori para Generasi Z (Gen Z) itu dipicu gaya hidup mewah pejabat dan anak-anak pejabat di tengah krisis ekonomi rakyat. 

“Budaya flexing pejabat saat rakyat susah mencari kerja, mengalami PHK massal tanpa bantuan, penderitaan, penindasan, dan ketidakadilan, itulah yang melahirkan protes,” ujarnya.

MENKEU NEPAL DIPUKULI - Menteri Keuangan (Menkeu) Nepal, Bishnu Prasad Paudel, tampak dikeroyok oleh massa, informasi beredar Selasa (9/9/2025). (India Today/Facebook- bpaudel1959)
MENKEU NEPAL DIPUKULI - Menteri Keuangan (Menkeu) Nepal, Bishnu Prasad Paudel, tampak dikeroyok oleh massa, informasi beredar Selasa (9/9/2025). (India Today/Facebook- bpaudel1959) ((India Today/Facebook- bpaudel1959))

Ia menekankan, protes di Nepal justru digerakkan oleh anak-anak muda, termasuk pelajar SMA.

"Ini gerakan bocah SMA, ketika mereka pidato pada bulan Maret kemarin itu kan berapi-api sekali, jadi mereka hanya fokus pada isu korupsi, kemudian pengangguran, lapangan pekerjaan yang susah,” jelasnya.

Menurut Pangi, fenomena di Nepal memberi pesan serius bagi elite politik di Indonesia. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved