Sabtu, 4 Oktober 2025

Rapat Perdana Purbaya sebagai Menkeu: Bahas RKA 2026 dengan Komisi XI DPR, Singgung Gaya 'Koboi'

Purbaya menjalani rapat sebagai Menkeu untuk pertama kalinya pada hari ini membahas soal RKA Kemenkeu 2026 bersama Komisi XI DPR.

Tangkapan layar dari YouTube DPR RI
RAPAT PERDANA PURBAYA - Purbaya Yudhi Sadewa saat rapat perdana sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), Rabu (10/9/2025). Adapun rapat dilakukan bersama Komisi XI DPR membahas soal Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kemenkeu Tahun 2026. 

TRIBUNNEWS.COM - Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdananya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) pada Rabu (10/9/2025).

Purbaya menjabat sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025) di Istana Negara, Jakarta.

Setelah pelantikan, estafet kepemimpinan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun resmi beralih ke Purbaya setelah melakukan serah terima jabatan (sertijab) yang digelar pada Selasa (9/9/2025).

Adapun rapat perdana yang dijalani Purbaya membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kemenkeu tahun 2026 bersama dengan Komisi XI DPR.

"Ini kunjungan pertama saya pak sebagai Menteri Keuangan, betul pak. Biasanya sebagai (Ketua Dewan Komisioner) LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)," ujarnya kepada Ketua Komisi XI DPR, Misbahkun, dikutip dari YouTube DPR RI.

Baca juga: Momen Perdana Menkeu Purbaya Raker di DPR, Disambut Langsung Ketua Komisi XI Misbakhun

Purbaya lantas membuka rapat dengan berkelakar bahwa ketika masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, dirinya bergaya "koboi".

Dia lantas mengakui gaya kerjanya tersebut harus dihilangkan setelah menjabat sebagai Menkeu.

"Kalau waktu Ketua LPS, sekarang nggak boleh saya. Saya sekarang baru merasakannya, ternyata dampaknya beda," ujarnya disambut tawa dari peserta rapat yang hadir.

"Jadi saya akan stick ke pidato yang sudah disiapkan oleh staf saya di sini, Pak. Jadi nggak ada session bebas gitu, Pak," ujarnya.

Lalu, salah satu anggota Komisi XI DPR menyebut bahwa Purbaya masih diperbolehkan untuk bergaya "koboi", tetapi harus mengandung hal yang berbobot.

"Pak Menteri, boleh bergaya koboi tetapi harus ada isinya," ujar anggota Komisi XI DPR.

"Siap, terima kasih, Pak," ujar Purbaya.

Setelah itu, Purbaya menyampaikan pemaparannya tentang pandangan ekonomi Indonesia ke depannya.

Sehari Jadi Menkeu, Purbaya Langsung Minta Maaf

Sebelumnya, dia sempat dikritik publik sehari setelah resmi menjabat sebagai Menkeu.

Adapun kritik tersebut berawal dari pernyataannya yang dianggap nyeleneh ketika dimintai tanggapan soal Tuntutan Rakyat 17+8.

Dia mengungkapkan bahwa tuntutan tersebut hanyalah berasal dari sebagian kecil masyarakat.

"Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang," ujar Purbaya saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.

Padahal, Prabowo sempat menyatakan bahwa sebagian besar poin dari tuntutan tersebut masuk akal dan sisanya masih bisa diperdebatkan.

Lantas, dia optimistis bahwa protes masyarakat akan mereda seiring perbaikan ekonomi nasional.

Purbaya pun berkomitmen akan bekerja keras sebagai Menkeu untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen seperti yang ditargetkan oleh Prabowo.

Kendati, menurutnya target tersebut tidak bisa dicapai secara instan.

"Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," kata Purbaya.

Baca juga: Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Menkeu Purbaya Masyarakat Butuh Fakta Bukan Kata-kata

Setelah pernyataannya itu, Purbaya melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat.

"Kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya setelah acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Kemenkeu, Selasa (9/9/2025).

Dia berjanji bakal lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan ke publik agar tidak menyakiti hati lantaran kini sudah menjabat sebagai seorang menteri yang segala tindakannya disorot media maupun publik.

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboi."

"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kemenkeu beda, salah ngomong langsung dipelintir sana sini," kata dia.

Di sisi lain, Purbaya juga berjanji tidak akan mengambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh imbas pasar yang merespons negatif penunjukannya sebagai Menkeu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat terkoreksi pada penutupan perdagangan sesaat setelah Purbaya dilantik Prabowo. Saat itu, IHSG ditutup melemah 1,28 persen ke level 7.766,84. 

"Yang jelas kita tidak akan ambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh," kata Purbaya di Istana. 

Baca juga: Satu Hari Jadi Menkeu, Purbaya Yudhi Sudah 2 Kali Minta Maaf: Saya Masih Pejabat Baru, Kagetan

Purbaya menyampaikan sudah menyiapkan strategi untuk membuat ekonomi kembali tumbuh lebih kuat. 

Dia berkata strategi itu disinergikan dengan otoritas terkait lain, seperti Bank Indonesia (BI) hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tujuannya agar tidak mencekik sistem keuangan dan perbankan sehingga uang beredar di masyarakat lebih liquid. 

"Yang ada dioptimalkan sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat. Jadi ke depan expect sistem finansial kita akan lebih liquid untuk membiayai pertumbuhan ekonomi dan program pemerintah akan berjalan cepat dibandingkan sebelumnya," tuturnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved