Kamis, 2 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Daftar Hoaks yang Beredar di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi Tuntut Keadilan untuk Affan Kurniawan

Ada oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi hari ini dengan menyebarkan informasi palsu atau berita bohong ayau hoaks

Tribunnews.com/Fersianus Waku
MAKO BRIMOB KWITANG - Massa yang berasal dari pengemudi ojek online (ojol) dan warga yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). Aksi tersebut dipicu oleh peristiwa tragis tewasnya seorang pengemudi ojek online (Ojol) bernama Affan Kurniawan setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri saat demonstrasi di Pejompongan.  

Menurut pihak kepolisian, dalam video tersebut memang tampak adanya kerumunan yang berlarian, namun situasi sebenarnya di Menara BNI Pejompongan pada Kamis sore berlangsung aman dan kondusif, tanpa ada insiden yang mengganggu ketertiban umum.

“Kami imbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi yang tidak valid karena bisa memicu kepanikan. Pastikan untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya,” ujar Kombes Susatyo.

Polres Metro Jakarta Pusat kembali mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas asal-usulnya, serta selalu memverifikasi kebenaran berita melalui sumber resmi seperti kepolisian, pemerintah, atau media yang terpercaya.

Baca juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Insiden Rantis Brimob Lindas Driver Ojol: Mereka Panik dan Terjepit

Prajurit TNI Dilarang Keluar Rumah

Beredar hoaks atau berita bohong yang menyebut prajurit TNI Angkatan Darat dan keluarga di Jakarta dilarang ke luar rumah karena situasi di Jakarta yang berpotensi menimbulkan situasi kerawanan keamanan.

Dalam informasi hoaks yang beredar di grup-grup Whats App wartawan pada Jumat (29/8/2025) terasebut, disebutkan Telegram Dinas yang bersifat sangat konfidensial tersebut berasal dari Asintel KSAD dan ditujukan kepada Pangdam Jaya, Danrem jajaran Garnisun Jakarta, Dandim jajaran Garnisun Jakarta, dan Seluruh Prajurit TNI AD dan keluarga di wilayah Garnisun/Jakarta.

Dalam informasi tersebut disebutkan lima poin.

Pertama, disebutkan berdasarkan perkembangan terakhir, situasi di wilayah Jakarta mengalami peningkatan eskalasi dan berpotensi menimbulkan kerawanan keamanan.

Kedua, disebutkan seluruh Prajurit TNI AD beserta keluarga agar tidak keluar rumah serta menunda segala bentuk aktivitas di luar rumah, kecuali atas perintah dinas atau untuk keperluan yang benar-benar mendesak.

Ketiga, personel agar senantiasa waspada, tenang, tidak terprovokasi isu liar, serta mengikuti instruksi resmi melalui jalur komando.

Keempat, Komandan satuan jajaran agar melaksanakan pengawasan dan memastikan perintah ini dipatuhi sepenuhnya oleh seluruh anggota dan keluarga.

Kelima, keselamatan prajurit dan keluarga merupakan prioritas utama dalam menghadapi situasi saat ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menegaskan informasi tersebut tidak benar.

"Itu tidak benar, TNI AD tidak mengeluarkan surat tersebut, secara ketentuan dinas semua aspek di dokumen tersebut tidak sesuai dengan administrasi umum yang berlaku di TNI/TNI AD," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (29/8/2025).

"Masyarakat jangan mudah percaya dengan penyebaran dokumen-dokumen yang membawa nama institusi TNI/TNI AD dan agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi apapun. Bagi pihak-pihak tertentu agar tidak memanfaatkan situasi yang sedang terjadi dengan melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dan meresahkan masyarakat," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved