Senin, 6 Oktober 2025

Tanggapi Kasus Balita Raya, Kemenkes Klaim Dinkes Kabupaten Sukabumi Rutin Berikan Obat Cacing

Di Sukabumi, balita bernama Raya meninggal dunia diduga karena cacingan. Raya, tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kabandungan.

|
Tribunnews.com/ Rina
CACINGAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait kasus balita di Sukabumi yang meninggal dunia karena cacingan. Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI dr. Ina Agustina Isturini mengklaim bahwa dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, puskesmas setempat sudah rutin memberikan obat cacing di Sukabumi. Saat ini, Dinkes Jawa Barat tengah melakukan investigasi lebih lanjut dan mengevaluasi kejadian agar tidak menyebar. Hal itu disampaikan dr Ina saat ditemui di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait kasus balita di Sukabumi yang meninggal dunia diduga karena cacingan.

Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI dr. Ina Agustina Isturini mengklaim bahwa dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, puskesmas setempat sudah rutin memberikan obat cacing di wilayah tersebut.

Saat ini, Dinkes Jawa Barat tengah melakukan investigasi lebih lanjut dan mengevaluasi kejadian agar tidak menyebar.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegur Keras Bupati Sukabumi usai Balita Raya Tewas Cacingan: Tak Boleh Lagi Seperti Itu

Diketahui Raya, tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

“Dari Dinas Kesehatan Jawa Barat sendiri, pemberian obat cacing itu sudah dilakukan di bulan Februari dan Agustus, menurut riwayat dari teman-teman puskesmas di sana juga obat selalu diberikan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat bahwa pencegahan terhadap cacingan bukan hanya minum obat cacing rutin saja.

Melainkan harus didukung dengan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS.

“Anggapan di masyarakat kalau sudah minum obat cacing bisa kebal seperti vaksin, tidak seperti itu. Kalau tetap main tanah, ya bisa kena lagi. Harus dicatat setelah minum obat tetap harus menjaga perilaku hidup sehat dan bersih, itulah yang paling utama untuk mencegah,” kata dia.

Secara umum ujar dr Ina, jumlah kasus cacingan di Indonesia menurun.

Namun untuk wilayah Indonesia Timur kasus cacingan masih tinggi.

Kondisi ini disebabkan karena sanitasi yang buruk.

“Buang air besar sembarangan, tidak rutin cuci tangan, tidak pakai alas kaki. Karena pada kasus cacingan yang paling penting itu kebersihan diri, karena cacingan ini bisa diobati. Tapi kalau tetap suka bermain di tanah dan sebagainya, dia bisa timbul lagi,” jelas dr Ina.

Apa itu Cacingan?

Mengutip dari keterangan tertulis Kemenkes, cacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia khusus di daerah tropis termasuk di Indonesia.

Ada tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi anak-anak, khususnya usia prasekolah yaitu: Ascaris Lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma Duodenale (cacing tambang) dan Trichiuris Trichiura (cacing cambuk).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved