"Menyimah distribusi alokasi anggaran pendidikan yang seperti itu, 44 persen untuk MBG dan hanya 10,38 persen saja yang diperuntukkan bagi operasional pendidikan dari PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah hingga PTN, serta tidak ada alokasi untuk PTS, rasanya muskil pendidikan ke depan dapat melahirkan Generasi Emas 2045, yang akan lahir adalah Generasi Cemas 2045," ungkapnya.
Sebagai solusi, ia mengusulkan agar cakupan MBG yang awalnya mencakup 82,9 juta siswa dipersempit hanya untuk anak-anak di pedesaan miskin dan perkotaan dengan keterbatasan finansial. Dengan begitu, alokasi MBG bisa ditekan menjadi maksimal Rp 100 triliun.
"Sisanya yang Rp 135 triliun dapat ditambahkan untuk biaya operasional pendidikan, menambah beasiswa KIP dan KIP Kuliah, merekrut guru PNS baru, serta memperluas penerima tunjangan guru non PNS," terang Darma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.