Senin, 29 September 2025

Kontroversi Film Animasi Merah Putih

Presenter Ngakak saat Tanya Ada AK-47 di Film Merah Putih: One for All, Ini Jawaban Sutradara

Berikut jawaban produser eksekutif-sutradara Merah Putih: One for All, Endiarto soal keberadaan senjata AK-47 di adegan film.

Kolase: Kanal YouTube CNN Indonesia
FILM MERAH PUTIH - (Kiri) Prasidya Puspa, presenter CNN Indonesia saat tertawa membacakan pertanyaan warganet, (Tengah) Penampakan senjata AK-47 di adegan film, dan (Kiri) Produser Eksekutif-Sutradara Merah Putih: One for All, Endiarto saat diwawancarai. 

TRIBUNNEWS.COM - Film Merah Putih One For All yang tayang sejak 14 Agustus 2025 di bioskop Indonesia, terus menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Film Merah Putih One For All diketahui garapan rumah produksi Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan nirlaba Pusat Perfilman H Usmar Ismail, beralamat di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Film yang kehadirannya untuk ikut menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) sedang disorot, utamanya perihal kualitas.

Termasuk di antaranya yang tidak luput dari perhatian warganet terkait adanya senjata AK-47 di salah satu scene atau adegan.

Pada potongan adegan, tampak anak-anak tokoh dalam film sedang berada di sebuah gudang.

Dalam bangunan itu, terlihat jelas sejumlah senjata laras panjang tersusun rapi di dalam lemari.

Produser Eksekutif-Sutradara Merah Putih: One for All, Endiarto, mengungkapkan maksud dari adanya senjata dalam scene saat diwawancarai Prasidya Puspa, presenter CNN Indonesia.

Puspa awalnya membacakan pertanyaan yang dikirim oleh pemirsa.

"Pertanyaan dari Bella Putri. Pak, gimana ceritanya di balai desa ada senjata AK-47?" tanya dia.

Baca juga: Ini Prosedur Panjang Film Sebelum Tayang di Bioskop, Animasi Merah Putih One for All Istimewa

Berkat pertanyaan ini, Puspa dan Endiarto tak kuat menahan tawa.

Bahkan, Puspa tertunduk sesaat sambil berusaha menutup bagian mulutnya.

Endiarto kemudian membeberkan alasan di balik keberadaan AK-47 dalam filmnya.

Pria berkumis itu menjelaskan, senjata itu hanyalah properti untuk perayaan 17 Agustus dalam film Merah Putih: One for All.

"Itulah kalau tidak menonton secara penuh hanya cuma 2 menit 1 detik. Itu gudang desa, tempat menyimpan bendera dan semua properti untuk 17 Agustus." 

"Di mana kita paham setiap 17 Agustus dramanya yang ada adalah pasukan Belanda pakai topi, pakai baju hijau dan selalu membawa senapan."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan