Polri dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak, Inflasi Ditargetkan di Bawah 3,5 Persen
Polri bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah secara serentak di seluruh Indonesia.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Polri bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah secara serentak di seluruh Indonesia.
Kick-off kegiatan ini dipusatkan di Kantor Wilayah Bulog DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (14/8/2025).
Sejumlah pejabat tinggi hadir dalam acara tersebut, di antaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, serta Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Dalam kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah atau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET):
Beras dijual dengan harga Rp11 ribu per kilogram, minyak goreng Rp15 ribu, dan tepung Rp10 ribu.
Kapolri menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah ini merupakan bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, khususnya beras.
“Hari ini kita melaksanakan kick-off Gerakan Pangan Murah secara serentak. Khusus hari ini, kami menyalurkan 2.424 ton beras di 1.552 titik, dengan penerima manfaat hampir 485 ribu orang,” ujar Listyo dalam konferensi pers.
Baca juga: Tito Karnavian Apresiasi Gerakan Pangan Murah oleh Perum Bulog dan Polri
Distribusi Beras dan Target Inflasi
Sejak awal Agustus, Polri bersama Bulog telah menyalurkan total 5.706 ton beras SPHP di 4.705 titik.
Program ini akan berlangsung hingga 16 Agustus 2025, dengan target penyaluran mencapai 1,3 juta ton beras, yang dievaluasi setiap pekan.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga harga beras sebagai komoditas utama.
Ia menyebutkan bahwa dari 237 kabupaten/kota yang sebelumnya mengalami kenaikan harga, kini telah menunjukkan penurunan.
“Target inflasi nasional berada di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. Pada Juli lalu, inflasi tercatat 2,37 persen, masih dalam batas aman. Namun, beras tetap menjadi komoditas yang harus dijaga,” kata Tito.
Bantuan Pangan dan Stok Nasional
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa 90 persen bantuan pangan dari pemerintah telah tersalurkan kepada 18,27 juta keluarga penerima manfaat.
Direktur Utama Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton, dengan 1,3 juta ton dialokasi untuk program pangan murah, dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan.
“Dengan arahan Bapak Presiden, kami berkomitmen menyalurkan pangan secara maksimal ke seluruh wilayah Indonesia,” tutup Rizal.
Makam Diacak-acak, Anggota DPR Minta Polisi Dalami Lagi Kasus Kematian Arya Daru |
![]() |
---|
Ray Rangkuti: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perlu Dicopot |
![]() |
---|
Kapolri Terbuka Terhadap Rekomendasi Tim Reformasi Polri, Termasuk Pemberhentian Jabatan |
![]() |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
![]() |
---|
Kapolri Sebut Reformasi Polri Tak Tunggu Instruksi Presiden Prabowo, Pastikan Perusuh Harus Ditindak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.