Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Ade Darmawan Sebut Pemeriksaan Abraham Samad Normatif, Bukan Upaya Kriminalisasi

Menurut Ade Darmawan, pemanggilan Abraham Samad tersebut bukan merupakan bentuk kriminalisasi, dan polisi juga sudah mempunyai bukti-bukti.

Penulis: Rifqah
(Tribunnews.com/Reynas Abdila)
IJAZAH PALSU - Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai terlapor dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/8/2025). (Tribunnews.com/Reynas Abdila). Menurut Ade Darmawan, pemanggilan Abraham Samad tersebut bukan merupakan bentuk kriminalisasi, dan polisi juga sudah mempunyai bukti-bukti. 

"Pertanyaan penyidik banyak di luar konteks undangan pemanggilan, penyidik lebih banyak menanyakan soal wawancara podcast saya dengan Roy Suryo, Rismon Sianipar,  Dr Tifa, dan Rizal Fadhillah," ucap Abraham Samad usai pemeriksaan.

Menurut Abraham Samad, pembahasan dalam podcast tidak melulu soal ijazah Jokowi.

Abraham Samad pun khawatir dengan adanya kebebasan berpendapat di muka umum dapat merusak nilai demokrasi.

"Pembungkaman kebebasan pendapat dapat merusak demokrasi yang saya sampaikan adalah edukasi," ungkapnya.

Dari pengamatan Tribunnews.com, dalam enam bulan terakhir, Abraham Samad SPEAK UP, telah mengunggah beberapa video wawancara dengan beberapa narasumber berbeda, dengan konten membahas tentang dugaan ijazah palsu Jokowi, sebagai berikut"

  • Prof. Muhammad Ryaas Rasyid, guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), 

Dalam podcast ini, Ryaas Rasyid menyatakan keyakinannya bahwa ijazah Jokowi palsu.

  • Roy Suryo, pakar telematika-mantan Menpora.

Saat di podcast ini, Roy Suryo membahas bisnis Prof. Paiman Raharjo di Pasar Pramuka yang disebut terkait produksi dokumen.

  • Beathor Suryadi, politikus senior PDIP.

Saat berbincang dengan Abraham Samad, Beathor menyebut ijazah Jokowi dibuat di kios milik Paiman.

  • Rizal, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis

Dalam podcast ini, Rizal menduga keterlibatan mantan Rektor UGM Pratikno soal ijazah Jokowi.

  • Prof. Ikrar Nusa Bakti, peneliti LIPI dan mantan pendukung Jokowi.

Ikrar menyatakan keraguannya terhadap keaslian ijazah.

  • Rismon Sianipar, ahli digital forensik, bersama dr. Tifauzia Tyassuma alias dr. Tifa dan Roy Suryo. 

Mereka menyampaikan keraguan terhadap hasil penyelidikan Bareskrim yang menyatakan ijazah Presiden identik. 

Selain itu, mereka juga menyoroti tidak adanya dokumen pembanding yang ditunjukkan kepada publik, serta ketidakjelasan status otentik dari objek perkara.

Rismon menyebut bahwa “hasil penyelidikan penuh pertanyaan,” dalam pernyataannya di podcast tersebut.

Kronologi dan Duduk Perkara Kasus

Kasus ini bermula dari laporan Ketua Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, terhadap sejumlah tokoh yang diduga menyebarkan tudingan ijazah palsu Jokowi

Laporan tersebut diketahui masuk ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 lalu. Namun, bukan hanya relawan yang melapor.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved