Dibalik Cerianya Sosok Doklip saat Bikin Konten Kesehatan, Ternyata Sang Dokter Sempat Depresi Berat
Di balik konten-kontennya yang kocak Doklip di TikTok dan Instagram @aliphildan, ternyata tersimpan cerita kelam. ia smepat depresi.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak semua orang yang penuh tawa benar-benar bahagia. Ada kalanya senyum dan canda hanyalah topeng untuk menutupi luka batin yang dalam.
Begitu pula dengan kisah dr. Mohamad Hildan Erriansyah, atau yang lebih akrab disapa yang dikenal dengan nama “Doklip” di media sosial.
Baca juga: Cerita Talitha Curtis Depresi, Mengurung Diri di Kamar Selama Dua Minggu
Nama Doklip melekat di namanya, adalah singkatan dari Dokter Kelap Kelip. Ia adalah seorang dokter muda asal Indonesia yang viral berkat konten edukasi medisnya yang unik, lucu, dan sangat menghibur di media sosial.
Di balik konten-kontennya yang kocak Doklip di TikTok dan Instagram @aliphildan, ternyata tersimpan cerita kelam yang sempat membuat dokter berada di titik terendah karena depresi berat.
Awal Mula Luka yang Tersembunyi
Lahir di Tangerang pada 11 November 1999, Alip tumbuh sebagai sosok yang penuh semangat.
Sejak kecil, ia punya cita-cita menjadi dokter—sebuah mimpi yang juga merupakan harapan besar dari sang ayah. Namun, perjalanan hidup tidaklah selalu mudah.
Saat menjalani masa koas (kepaniteraan klinik), Alip mengalami banyak tekanan, apalagi setelah ditinggalkan oleh sang ayah yang sudah lama menaruh harapan besar padanya.
Kehilangan tersebut membuatnya merasa hampa, bahkan sempat tidak tahu arah tujuan.
Dalam fase sulit itulah, hadir seseorang yang memberikan perhatian khusus.
Seseorang yang selalu menyemangati, mengirim makanan, bahkan membantu kebutuhan kecil sehari-hari. Kehangatan itu membuat Alip merasakan cinta yang begitu tulus.
“Aku tuh merasa benar-benar ditemani. Di saat aku kehilangan ayah, dia hadir seperti pengganti semangat. Rasanya, aku jatuh cinta sedalam-dalamnya,” ungkap Alip.
Dari Obat Jadi Luka
Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
Perlahan, orang yang menjadi tempat sandaran hidupnya mulai menjauh.
Komunikasi yang dulu intens berubah dingin. Perhatian yang hangat perlahan sirna.
Hingga akhirnya, dengan jujur, sosok tersebut menyatakan bahwa ia hanya menganggap Alip sebagai teman dekat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.