Senin, 6 Oktober 2025

Hati-hati! Sering Terpapar Berita dan Konten Negatif Bisa Bikin Depresi

Arus informasi di medsos terkait aksi demonstrasi yang begitu masif bisa menyentuh mental seseorang.

Pexels.com/Photo by: Kaboompics.com
ILUSTRASI SCROLLING MEDSOS - Arus informasi di medsos terkait aksi demonstrasi yang begitu masif bisa menyentuh mental seseorang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebih dari sepekan ini arus informasi di media sosial begitu masif.

Kebijakan kontroversial pemerintah, perilaku anggota DPR, demonstrasi yang rusuh, konflik sosial hingga kematian seorang driver ojek online (ojol) banyak menghiasi media sosial. 

Baca juga: Rangkuman Aksi Demo Warga Pati di Jakarta, AMPB Berikan Jamu ke KPK, Botok: Biar Tidak Masuk Angin

Kondisi ini disoroti psikolog UGM Pamela Andari Priyudha.

Situasi ini bukan hanya membuat publik merasa resah melainkan menyentuh mental seseorang.

Paparan berita dan konten yang terus menerus bisa membuat seseorang merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatu padahal memiliki peluang hingga berjuang depresi kolektif.

Baca juga: Penjelasan Pemerintah soal Takedown Live Tik Tok: Dilakukan Secara Sukarela

“Ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan apatisme, frustasi, dan depresi secara kolektif,” jelas Pamela dikutip Selasa (2/9/2024).

Situasi ini rentan dialami kelompok orang tua dan lansia, remaja dan anak muda, orang dengan tingkat literasi digital yang rendah perlu mendapatkan perhatian.

Ilustrasi medsos.
Ilustrasi medsos. (istimewa)

Ia pun menyoroti pentingnya literasi digital yaitu kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis dan etis.

Banyak orang terjebak dalam kesimpulan dengan hanya dengan membaca judul atau komentar tanpa menelusuri informasi secara utuh.

Sayangnya, informasi yang beredar tidak selalu benar.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap 351 Orang Demo Ricuh di DPR, Separuhnya Pelajar Korban Medsos

“Tubuh merasa waspada karena paparan berita buruk, kecemasan akan meningkat. Ini adalah bentuk alarm tubuh,” ujar dia.

Selain literasi digital, penting juga seseorang mengelola emosi ketika berita buruk .

“Dua hal itu bisa membentuk masyarakat yang lebih resilien dan siap secara psikologis dalam menghadapi tekanan informasi di era digital yang serba cepat ini,” tuturnya.

Cara Jaga agar Mental Tidak Down

1.       Batasi Penggunaan Media Sosial

Strategi yang dapat diterapkan adalah secara sadar membatasi konsumsi informasi yang bersifat memicu kecemasan terutama bagi individu yang psikologisnya kurang stabil.

2.       Cara Informasi yang Kredibel

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved