Senin, 6 Oktober 2025

Sidang Tahunan MPR

SBY Dipastikan Hadir dalam Sidang Tahunan MPR 15 Agustus 2025, Megawati & Jokowi Masih Tunggu Kabar

Presiden ke-6 SBY, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan Wapres RI ke-11 Boediono, terkonfirmasi hadir dalam sidang tahunan MPR RI.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
DOK. SBY via KOMPAS.com
SIDANG TAHUNAN MPR 2025 - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sempat bersalaman dan saling menyapa saat keduanya hadir di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Presiden ke-6 SBY, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan Wapres RI ke-11 Boediono, terkonfirmasi hadir dalam Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen MPR RI Siti Fauziah mengungkapkan, bahwa pihaknya mengundang para presiden dan wakil presiden RI terdahulu, untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025 mendatang.

Siti Fauziah mengungkapkan, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), dan Wapres RI ke-11 Boediono, terkonfirmasi hadir pada Sidang Tahunan MPR tahun ini.

Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

"Undangan resmi sudah diantarkan kepada presiden dan wapres terdahulu dan masoh dalam konfirmasi kehadiran," ujarnya.

"Tapi yang sudah konfirm hadir Pak SBY Pak Try Sutrisno, Pak Jusuf Kalla dan Pak Boediono," imbuhnya.

Lantas, bagaimana dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi)?

Siti Fauziah mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi kehadiran dari keduanya.

"Kalau Pak Jokowi dan Bu Mega masih dalam konfirmasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Siti Fauziah mengatakan jumlah undangan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2025 mencapai 1251.

"1100 undangan yang akan menempati ruang sidang yaitu presiden pastinya dan wakil presiden, presiden dan wakil presiden periode lalu, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD perjode lalu, pimpinan lembaga negara, lalu seluruh anggota MPR pastinya insyaallah hadir semua, menteri kabinet merah putih beserta pejabat setingkat menteri, lalu ketua umum partai yang mewakili keterwakilan di DPR, pimpinan lembaga pemerintah dan nonpemerintah, pimpinan Komisi Kajian MPR RI," ucapnya.

"Sementara 250 undangan lainnya berada di Plaza Nusantara 4," tandasnya.

Sidang Tahunan MPR adalah pertemuan resmi tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia yang biasanya digelar menjelang HUT RI tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Tujuan utama sidang ini adalah:

  • Menyampaikan Laporan Tahunan Presiden dan/atau Wakil Presiden
  • Presiden memberikan laporan tentang kinerja pemerintah selama setahun terakhir, termasuk capaian program, kondisi ekonomi, dan rencana ke depan.
    Menyampaikan Laporan Tahunan Lembaga Negara
  • Lembaga negara seperti Bank Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Mahkamah Agung kadang juga menyampaikan laporan tahunan mereka kepada MPR.
    Memberikan Arahan Kebijakan
  • Sidang ini menjadi momen bagi MPR untuk memberikan masukan atau arahan kebijakan strategis bagi jalannya pemerintahan.
    Acara Kenegaraan
  • Sidang biasanya dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR, DPD, MPR, dan tokoh-tokoh negara lainnya. Kadang juga dijadikan momen untuk penghargaan atau pidato kenegaraan.

Hubungan SBY, Megawati, dan Jokowi: Dinamika Politik Tiga Presiden Indonesia

Hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo telah lama menjadi sorotan publik karena dinamika politik yang kompleks dan penuh pasang surut.

Sejarah Ketegangan Politik

  • Megawati vs SBY: Ketegangan bermula sejak Pilpres 2004, ketika SBY mengalahkan Megawati dan menjadi Presiden ke-6 RI. Sejak itu, hubungan keduanya disebut mengalami “perang dingin” dan jarang terlihat bertemu dalam acara kenegaraan.
  • Megawati vs Jokowi: Awalnya harmonis saat Megawati mengusung Jokowi sebagai capres PDIP pada 2014 dan 2019. Namun, hubungan memburuk pasca Pilpres 2024, ketika Jokowi mendukung Prabowo-Gibran, berseberangan dengan PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.

Upaya Rekonsiliasi

Presiden Prabowo Subianto kini diharapkan menjadi jembatan rekonsiliasi.

Menjelang HUT ke-80 RI, publik berharap ketiga tokoh bisa hadir bersama di Istana Merdeka sebagai simbol persatuan.

Simbol Politik dan Harapan Publik

Pertemuan ketiganya akan menjadi momen bersejarah dan simbol kuat rekonsiliasi nasional.

Namun, hingga kini, hubungan personal dan politik di antara mereka masih menyisakan jarak yang sulit dijembatani.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved