Lokal Asri
Diskusi Media: Kolaborasi Pemuda untuk Indonesia Emas 2045 & Pembangunan Berkelanjutan
Catatan Diskusi: Media Gathering Hari Pemuda Internasional bertema “Local Youth Actions for the SDGs and Beyond”.
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 65 juta pemuda Indonesia menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam sebuah diskusi media bertema “Local Youth Actions for the SDGs and Beyond”, tiga lembaga penting UNDP Indonesia,
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia, dan UNESCO mendiskusikan keterlibatan dan potensi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa melalui inovasi, sportivitas, pendidikan, dan budaya. Acara ini menghadirkan narasumber:
- Nila Murti, Kepala Unit Financing for Development dan Ketua Komite Pemuda UNDP Indonesia
- Hasintya Saraswati, Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Kemenpora RI
- Gunawan Zakki, National Professional Officer for Education, UNESCO
- Moderator: Veronika Krasnasari, Sustainability Advocate, Sustainbabes
Pemuda sebagai Agen Perubahan
UNDP menegaskan pentingnya memberikan ruang, fasilitas, dan pembiayaan bagi pemuda untuk berinovasi, terutama di level ultra-mikro. “Banyak pemuda memiliki potensi besar untuk berperan aktif dan berkolaborasi dengan masyarakat maupun tokoh di komunitasnya.
Peran kami adalah memastikan ide-ide mereka bisa berkembang melalui pelatihan, peningkatan kapasitas, dan dukungan pendanaan, salah satunya melalui program Youth-Co Lab yang kami implementasikan di enam provinsi di Indonesia,” jelas Nila Murti, Kepala Unit Financing for Development dan Ketua Komite Pemuda UNDP Indonesia.
Kemenpora menyoroti peran local heroes, pemuda yang membuat perubahan nyata di tingkat komunitas, seperti memimpin kegiatan olahraga, kampanye kesehatan, hingga penggerakan sosial.
“Kami ingin pemuda menjadi agen perubahan, tidak hanya di forum internasional, tetapi juga di lingkungan sekitar mereka. Kita perlu mendorong dan membuka ruang lebih banyak bagi pemuda untuk mengambil peran pemimpin di lingkungannya.” ujar Hasintya Saraswati, Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Kemenpora RI.
National Professional Officer for Education UNESCO, Gunawan Zakki menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis sebagai motor penggerak pembangunan. Namun, tantangan yang sering dihadapi bukan pada minimnya ide, melainkan keterbatasan “panggung” bagi pemuda untuk mengeksekusi gagasan mereka.
Untuk itu, UNESCO mengusung konsep Youth as Champion yang berfokus pada bidang-bidang yang dekat dengan kehidupan pemuda, seperti pendidikan, sains, budaya, dan komunikasi, sebagai wadah untuk mengasah potensi sekaligus memberi panggung bagi kontribusi mereka.
“Pemuda harus dipercaya. Kami di UNESCO membangun hubungan yang menumbuhkan keyakinan bahwa anak muda siap, mampu, dan bisa berkontribusi nyata. Tetapi kepercayaan ini harus didampingi dengan dukungan yang jelas, mulai dari akses, pelatihan, hingga pemberian platform yang memadai,” tegas Gunawan Zakki, National Professional Officer for Education, UNESCO.
Tantangan dan Peluang untuk Pemuda demi Pembangunan Berkelanjutan
Ketiga lembaga sepakat bahwa tantangan utama terletak pada:
● Era digitalisasi bagai pedang bermata dua
● Kesenjangan akses dan kesetaraan, khususnya bagi perempuan muda
● Terbatasnya platform bagi pemuda untuk menyuarakan gagasan.
Digitalisasi sangat berpengaruh bagi pembangunan berkelanjutan, ketiga lembaga sepakat bahwa teknologi dan digitalisasi membawa peluang besar sekaligus tantangan. UNDP menilai digitalisasi dan AI ibarat pedang bermata dua: bermanfaat jika dimanfaatkan bijak, namun berisiko jika terlalu diandalkan tanpa regulasi yang memadai.
Melalui program Skill Our Future dengan dukungan dari Microsoft, UNDP menjawab tantangan ini dan memberikan kapasitas bagi anak muda melalui pelatihan terkait AI agar anak muda lebih siap menghadapi dunia digital dan era AI.
UNESCO memandang perkembangan AI sebagai salah satu aspek digitalisasi yang akan sangat memengaruhi kehidupan generasi muda. Oleh karena itu UNESCO bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (saat ini disebut Kementerian Komunikasi Digital - Komdigi) telah melaksanakan asesmen yang mengukur kesiapan regulasi/tatakelola AI yang beretika dan bertanggungjawab sejalan dengan Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence yang diadopsi secara global.
Di sisi lain, UNESCO memperkuat literasi media dan informasi (MIL) agar pemuda lebih tanggap terhadap misinformasi, disinformasi, dan memahami dampak ujaran kebencian, membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis dan ketahanan digital, termasuk perkembangan AI, serta pemanfaatan media sosial untuk kampanye perdamaian.
Selain itu relasi terhadap kesetaraan gender dalam pembangunan berkelanjutan selaras dengan masih banyak pertanyaan seputar pemuda yang hidupnya masih ditentukan orang tua, berpendidikan rendah, dan berpenghasilan terbatas, UNDP menyatakan bahwa isu ini lebih menonjol di kalangan perempuan.
“Perempuan sering kali harus bekerja lebih keras untuk setara dengan laki-laki, sehingga kita harus mendorong program-program yang dibuat dan didesain khusus untuk memfasilitasi kebutuhan perempuan muda.” ungkap Nila.
Salah satu solusi yang digagas UNDP adalah Program Movers, yang melibatkan youth champion untuk melatih komunitasnya sendiri. Program ini mengusung prinsip youth empowering youth agar semua kalangan pemuda memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam diskusi dan aksi nyata.
Ketiga lembaga menutup diskusi dengan satu pesan bersama: membangun kepercayaan, memberikan panggung, dan membuka peluang bagi generasi muda adalah kunci untuk mencetak agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Kolaborasi Pembangunan Berkelanjutan & Indonesia Emas 2045
Beberapa inisiatif kolaboratif yang dibahas meliputi:
● Program Upskilling Youth UNDP salah satunya dengan platform Skill Our Future bekerja sama dengan 26 universitas di seluruh Indonesia, termasuk third-tier university agar informasi terkait program-program upskilling ini tidak hanya didapat oleh mahasiswa di universitas ternama, tapi juga dapat dijangkau oleh anak muda yang berada di daerah terpelosok
● LPDP Keolahragaan dari Kemenpora dan Kemenkeu, dan Collab Rangers yang berkolaborasi dengan 18 kementerian dan Lembaga di Indonesia untuk melatih pemuda dalam pra-bencana
● Program UNESCO terkait literasi laut, perubahan iklim, dan media & information literacy untuk pemuda.
Diskusi ditutup dengan semangat yang sama: membangun ekosistem yang mendorong kepercayaan, dukungan, dan kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi motor perubahan.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
Campaign
Sustainable Development Goals (SDGs)
Indonesia Emas 2045
SDG01-Tanpa Kemiskinan
Lokal Asri
5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia |
---|
Kemitraan Indonesia - PBB Diperbarui, Siap Dorong Agenda SDGs hingga 2030 |
---|
Penasihat Muda Sekjen PBB, Ada Tokoh Muda Perubahan Iklim Indonesia |
---|
Misteri Segitiga Bermuda Ada di Alam Indonesia? Perairan Masalembo Namanya! |
---|
6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.