Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Rismon Sianipar Sebut Jokowi Bengis karena Penjarakan Bambang Tri dan Gus Nur: Harusnya Memaafkan

Rismon Sianipar dengan tegas menyebut Jokowi bengis karena memenjarakan Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Solo
JOKOWI DISEBUT BENGIS - Ahli Rismon Sianipar, saat melakukan podcast bersama TribunSolo.com, Jumat (13/6/2025). Rismon Sianipar dengan tegas menyebut Jokowi bengis karena memenjarakan Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur. 

Kasus Gus Nur dan Bambang Tri Mulyono berkaitan dengan tuduhan ijazah palsu Jokowi.

Dalam kasus ini, Gus Nur divonis 4 tahun kurungan penjara, sedangkan Bambang Tri divonis 6 tahun penjara.

Baru-baru ini, Gus Nur mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

Rismon coblos Jokowi

Rismon Sianipar mengaku mencoblos atau memilih Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 yang lalu.

Pengakuan tersebut Rismon ungkapkan pada saat berdebat dengan mantan guru besar UGM, Prof Koentjoro, mengenai keaslian ijazah Jokowi.

"Saya pilih sendiri Pak Jokowi, saya memilih Pak Jokowi di 2014," kata Rismon, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (2/8/2025).

Rismon menegaskan bahwa dirinya memiliki hak untuk mengetahui apakah ijazah Jokowi digunakan untuk mendaftar sebagai calon presiden (capres) selama dua periode.

"Saya warga negara, pembayar pajak, saya juga citivitas akademika UGM. Menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, saya punya hak apakah benar ijazah Pak Jokowi itu dipakai untuk capres itu," ujarnya.

"Dan dalam kertas suaranya, di situ Insinyur Joko Widodo. Itu hak saya sebagai warga negara. mungkin jutaan juga ingin memastikan apakah ijazah itu benar-benar ada sesuai proses akademik yang dilaluinya," tuturnya.

Rismon berpandangan bahwa ijazah Jokowi berhak diketahui keasliannya karena telah digunakan untuk mendapat posisi jabatan sebagai presiden selama 2 periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

"Ijazah itu pernah dipakai untuk mendapatkan dua kali presiden itu harus menjadi domain publik," kata dia.

Rismon Sianipar tidak pernah dirinya dimanfaatkan oleh Jokowi terkait dengan perkara ijazah ini.

Koentjoro menyebut bahwa Rismon Sianipar dan kawan-kawan bisa jadi alat untuk melambungkan nama Jokowi dalam perkara ijazah.

Hal itu bisa terjadi, kata Koentjoro, karena dalam politik membutuhkan panggung agar namanya terus dikenal publik.

"Kalau saya sayang pada Pak Rismon, saya justru khawatir bang rismon dimanfaatkan. Politik itu butuh panggung," ujar Koentjoro.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved