Diplomat Muda Tewas di Menteng
Detektif Swasta Indonesia Soroti Kondisi Mental dan Ponsel Arya Daru yang Raib
Dalam dunia penyelidikan independen nama Jubun telah lama melekat sebagai salah satu detektif swasta Indonesia yang piawai memecahkan berbagai perkara
Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru. Sebanyak 24 saksi sudah diperiksa yang terbagi menjadi tiga klaster yakni rekan kerja, rekan kosan, dan keluarga.
Namun masih ada dua saksi yang belum menghadiri pemeriksaan penyidik meski sudah diundang. Belum diketahui identitas dari dua saksi tersebut.
Polda Metro Jaya sudah merilis secara resmi hasil penyelidikan terkait kematian diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, namun masih banyak keping-keping misteri yang belum terpecahkan.
Diketahui Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru tidak melibatkan orang lain, atau bisa dikatakan bunuh diri.
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra beberapa waktu lalu.
Dokter Forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. G. Yoga Tohjiwa, Sp.FM, mengungkapkan bahwa penyebab kematian korban adalah mati lemas. “Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas nafas yang sebabkan mati lemas,” ucapnya.
Dalam dunia penyelidikan independen, nama Jubun sudah lama melekat sebagai salah satu detektif swasta Indonesia yang piawai dalam memecahkan berbagai perkara. Mulai dari kasus perselingkuhan, penipuan, hingga pencarian orang hilang, Jubun dikenal mampu bekerja cepat, rapi, dan berbasis bukti.
Baca juga: Detektif Jubun Rangkum Pengalaman 17 Tahun sebagai Private Investigator dalam Buku Biografi
Jubun memiliki agensi bernama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA) yang didirikan sejak tahun 2013. Pria kelahiran 16 April 1978 tersebut telah berpengalaman di bidang investigasi dan pengumpulan data.
Ia memutuskan untuk membuka Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA) pada 2013 untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan investigasi swasta yang profesional dan beretika. Sejak saat itu, ASIA telah menangani ratusan kasus di berbagai daerah di Indonesia, dengan tingkat penyelesaian yang tinggi dan kepuasan klien yang baik.
Keunggulan Jubun terletak pada metode investigasi yang menggabungkan observasi lapangan, analisis digital, dan wawancara mendalam. Beberapa bidang yang menjadi spesialisasinya antara lain kasus perselingkuhan: Membongkar kebenaran lewat dokumentasi foto, video, dan rekaman; Penipuan, menelusuri jejak dokumen, transaksi keuangan, hingga bukti elektronik.
Kemudian pencarian orang hilang, melacak keberadaan berdasarkan data komunikasi, jaringan sosial, dan informasi lapangan.
Beberapa kasus yang membuat nama Jubun mencuat di publik antara lain membantu keluarga menemukan anggota yang hilang selama 7 tahun, mengungkap jaringan penipuan properti lintas kota dan menyediakan bukti kuat dalam kasus perselisihan warisan.
Jubun selalu menegaskan bahwa detektif swasta di Indonesia bekerja dalam ranah perdata dan administratif, bukan pidana. “Kami tidak menggantikan peran polisi, tetapi membantu mengumpulkan bukti agar klien punya dasar hukum yang kuat,” ujarnya.
Baca juga: Mutasi Besar-besaran, Komisi III Dorong Polri Lakukan Pembenahan, Sentil Kasus Arya Daru
Ia juga memastikan semua proses dilakukan secara legal, menjaga kerahasiaan klien, dan mengutamakan integritas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.