Senin, 29 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Kemiripan Kasus Arya Daru dan Brigadir J: Sama-sama Tewas Tanggal 8 Juli dan Heboh Rekaman CCTV

Almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan menjalankan tugas sangat mulia yakni memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri

Editor: willy Widianto
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
KEMATIAN ARYA DARU - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers kasus kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan atau berinisial ADP (39), Selasa (29/7/2025), di Polda Metro Jaya, Jakarta. 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi dalam hal ini Polda Metro Jaya sudah merilis secara resmi hasil penyelidikan terkait kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian korban adalah karena bunuh diri.

“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, Selasa(29/7/2025).

Baca juga: Reza Indragiri Soroti Blunder Polisi Tampilkan Barang Pribadi Diplomat Arya Daru

Arya ditemukan tak bernyawa oleh penjaga kos di dalam kamar nomor 105 sebuah indekos di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Sebelum ditemukan tewas, Arya masih menjalani aktivitasnya sebagai seorang diplomat Kemlu seperti biasa.

Kalau diingat jauh ke belakang tanggal kematian Arya Daru Pangayunan ternyata sama persis dengan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau yang lebih dikenal Brigadir J.

Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kematiannya menjadi perhatian publik karena diduga ada unsur pembunuhan yang melibatkan beberapa anggota kepolisian, termasuk Ferdy Sambo

Pola-pola seusai ditemukan tak bernyawa juga ada kemiripan antara Arya Daru dan Brigadir J. Dalam kasus kematian Brigadir J tidak lama setelah tewas juga muncul video kamera pengawas pos sekuriti di lingkungan rumah dinas Ferdy Sambo menunjukkan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat masih hidup pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.12 WIB.

Rekaman itu terlihat dari jam 16.00-18.00 WIB pada 8 Juli 2022. Jelas dalam rekaman tersebut mobil dan aktivitas mulai dari Ibu PC (Putri Candrawathi) tiba, Ferdy Sambo dan masih ada Yosua (Brigadir J) di taman masih hidup.

Setali tiga uang dengan kasus kematian Arya Daru Pangayunan, tidak lama setelah ditemukan tak bernyawa di rumah kos dengan lilitan lakban di kepala dan wajah muncul rekaman video kamera pengawas.  Arya terekam CCTV di tiga tempat sebelum ia ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat

Rekaman video kamera pengawas yang muncul pertama kali adalah saat Arya Daru berada di rumah kos sedang membuang sampah ke luar dan aktivitas penjaga rumah kos yang bolak balik melihat kondisi kamar Arya Daru Pangayunan.

Dalam rekaman video CCTV juga terlihat Arya Daru sedang berada di Mal Grand Indonesia, Jakarta bersama seorang perempuan bernama Vara dan pria bernama Dion. Arya juga terekam kamera pengawas berada di lantai 12 gedung Kemlu RI Jakarta.

Baca juga: Arya Daru Dinilai Alami Burnout Sebelum Tewas, DPR Akan Panggil Kemenlu untuk Bahas Pengelolaan SDM

Sebelumnya, Dokter Forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM mengungkapkan bahwa penyebab kematian korban adalah mati lemas. “Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas nafas yang sebabkan mati lemas,” ucapnya.

Kematian Arya Daru Pangayuna​n juga menyisakan keping-keping misterius​ Beberapa keping-keping misteri yang belum terpecahkan coba dirangkum, berikut daftarnya:

1. Ada Alat Kontrasepsi Tapi Tidak Ada Sperma

Penyelidik mengamankan barang bukti berjumlah 103 unit. Rincian barang bukti tersebut, dibagi ke dalam beberapa klaster. Pertama, ialah klaster barang bukti yang diamankan di kantor korban. Kemudian yang kedua, penyelidik mengamankan barang bukti tersebut di tempat kos korban. Berikutnya lagi penyelidik mengamankan barang bukti tersebut dari keluarga korban maupun dari saksi-saksi yang lain.

Dari sekian banyak barang bukti yang menarik adanya dua alat kontrasepsi dan pelumas. Satu alat kontrasepsi sudah bekas pakai dan satu lagi dibawa Arya Daru dalam tas yang digendongnya saat berada di gedung Kemlu RI lantai 12.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan