Jumat, 3 Oktober 2025

Hama Agresif Ancam Produksi Padi, Bawang, dan Cabai: Perlindungan Tanaman Butuh Pendekatan Terpadu

Di sentra pertanian padi seperti Jawa Barat dan Bali, populasi penggerek batang kuning menunjukkan tren peningkatan pada musim tanam kedua

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
BANJARMASIN POST/Mukhtar Wahid)
ILUSTRASI SERANGAN HAMA - Inilah tanaman padi diserang hama, daunya menjadi putih karena makan ulat daun di pertanian padi Kelurahan Marabahan Kota, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (21/5/2024) 

Program ini menekankan pentingnya edukasi tentang praktik pertanian yang bertanggung jawab dan efisien.

Menurut Suhendro, Marketing Head Syngenta Indonesia, Pijar  mengenalkan pendekatan teknologi pertanian berbasis bahan aktif terbaru untuk menghadapi tantangan serangan hama utama secara lebih presisi.

Salah satu nilai tambah teknologi tersebut adalah kemampuannya menjaga musuh alami hama tetap hidup, menjaga ekosistem pertanian tetap seimbang.

“Kami melihat pentingnya inovasi dalam membantu petani menghadapi tekanan biotik tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” jelas Suhendro.

Melalui pendekatan holistik seperti ini, petani didorong untuk tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi pertanian yang kuat melalui pemahaman ekologi lahan, rotasi bahan aktif, dan praktik budidaya cerdas.

Program edukatif ini menjadi bagian dari upaya kolektif untuk memperkuat daya saing pertanian nasional.

Diharapkan, dengan dukungan informasi, teknologi, dan pendampingan teknis yang memadai, petani Indonesia dapat lebih siap menghadapi dinamika iklim dan ancaman organisme pengganggu tanaman di masa depan.

“Kami percaya pertanian yang tangguh dimulai dari petani yang teredukasi dan punya akses terhadap solusi yang tepat,” pungkas Tracy.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved