Diplomat Muda Tewas di Menteng
10 Temuan Polisi hingga Menyimpulkan Diplomat Arya Daru Bukan Tewas Dibunuh: Soal DNA Hingga Lakban
Apa saja yang disampaikan polisi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya hingga menyimpulkan Arya Daru bunuh diri?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, disimpulkan bukan karena tindak pidana atau dibunuh seseorang.
Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan, setelah penerapan scientific crime investigation—meliputi autopsi, pemeriksaan jejak digital, dan keterangan puluhan saksi—belum ditemukan peristiwa pidana dalam kasus ini
"Kami akan menyimpulkan dari pada hasil penyelidikan yang kami lakukan, bahwa penyeliikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan peristiwa pidana," kata Wira, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (ADP) di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, menjadi sorotan publik karena kondisi jenazah yang ditemukan tidak biasa: kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut.
Apa saja yang disampaikan polisi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya hari ini?
1. Penyebab kematian korban
Dari hasil pemeriksaan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik indonesia (Apsifor), katanya ditemukan indikator mengarah ke indikasi Arya Daru meninggal tanpa keterlibatan pihak lain.
"Sebab kematian korban, pertukaran gangguan oksigen di pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas," katanya.
2. Penjelasan soal Kepala Dilakban
Penemuan jenazah Arya dalam kondisi kepala dilakban sempat menimbulkan spekulasi bahwa yang bersangkutan adalah korban pembunuhan sadis.
Namun, polisi, dalam hal ini Kombes Pol Wira Satya mengatakan," Dari hasil serangkaian penyidikan yang dilakukan penyidik bersama tim gabungan, kami menyimpulkan bahwa meninggalnya ADP tidak ada keterlibatan pihak lain."
3. Darimana asal usul lakban kuning?
Menurut polisi, Kasubdit Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, lakban kuning dibeli Arya bersama istrinya, Meta Ayu, di Yogyakarta, Juni 2025.
“Hal ini berdasarkan keterangan saksi, termasuk istri korban, lakban itu dibeli saat mereka mempersiapkan proses pindahan,” ujar Reonald.
4. Jejak digital ingin bunuh diri
Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) disebut pernah berkirim surat secara elektronik (e-mail) perihal keinginannya untuk bunuh diri.
Berdasarkan temuan tim digital forensik dari alat komunikasi atau handphone yang dikuasai atau digunakan Arya Daru, terdapat dua segmen yang menggambarkan keinginan tersebut.
Ahli Digital Forensik Polri Ipda Saji Purwanto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, mengatakan, pihaknya menemukan adanya pengiriman e-mail ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang berpotensi ingin bunuh diri.
5. Berada di Rooftop Gedung Kemenlu
Arya sempat berdiam diri di gedung Kemlu sebelum tewas terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat.
Ia berdiam diri selama 1 jam 26 menit di rooftop gedung Kemlu.
Ia naik membawa tas gendong dan tas belanja, namun turun tanpa keduanya.
CCTV menunjukkan korban kembali ke kos pukul 23.23 WIB, lalu ditemukan tewas keesokan paginya.
“Saat naik ke rooftop, korban membawa tas gendong dan tas belanja. Namun saat turun, keduanya sudah tidak terlihat,” kata Kombes Wira.
6. Tidak ditemukan DNA maupun sidik jari orang lain
Sejauh pemeriksaan yang dilakukan aparat kepolisian, tidak ditemukan sidik jari maupun DNA orang lain di kamar Arya.
Aipda Sigit Kusdiyanto dari Pusident Bareskrim Polri menyatakan hanya sidik jari Arya yang ditemukan di kamar kos.
Pun demikian dengan hasil uji DNA terhadap sisa lakban yang menempel pada wajah Arya.
“Sisa lakban di gulungan terdapat DNA dari almarhum ADP. Tidak ditemukan DNA lain,” kata Sigit
7. Ditemukan indikasi depresi berat
Pemeriksaan terhadap istri, rekan kerja, atasan, dan teman masa kecil menunjukkan kepribadian perfeksionis.
Ditemukan gejala major depressive disorder atau dysthymia (depresi kronis).
“Hal ini menjadi indikator kuat bahwa kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Kombes Wira.
8. Daftar barang bukti yang diamankan
- Buku berjudul 'Diplomat Pertama : Sebuah Pencapaian Cita-cita'
- Celana biru
- MacBook Air A1466
- Laptop merek Dell
- DVR merek Hikvision
- Lakban kuning.
- Kotak sampul cokelat berisi, plastik bening dari koper merah, gelas kaca, gulungan lakban kuning, plastik yang disita penyidik, plastik (kresek) bening.
- Body wash
- Foaming wash
- Solon daily
- Sachet
- Sunblock
- Beberapa kondom
- Pelumas
- Handphone Samsung Note 9
- 5 SD card
- Flash disk
- Kartu akses gerbang
- Kartu akses kamar
9. Satu ponsel hilang
Teka-teki mengenai keberadaan telepon seluler milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan hingga kini masih misterius.
Polisi mengaku hanya menemukan satu unit handphone merk Samsung Note 0.
Sementara Arya Daru diketahui memiliki telepon seluler lain yakni Samsung Ultra 22 yang hingga kini keberadaannya tidak diketahui.
10. Sosok perempuan bernama Farah
Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan memunculkan nama baru yakni Farah. Farah diduga memiliki kedekatan dengan Arya Daru.
Polisi membenarkan juga bahwa Farah telah diperiksa oleh polisi.
"Sudah diperiksa," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa(29/7/2025).
Arya Daru sempat berbelanja di Grand Indonesia, Jakarta bersama Farah pada Senin(7/7/2025).
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Makam Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan Diacak-acak, Amplop Misterius Muncul di Rumah Duka |
---|
5 Misteri di Balik Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan |
---|
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Surati Kapolri Minta Ungkap Penyelidikan Kematian |
---|
Misteri Tewasnya Arya Daru Belum Usai, Keluarga Terima Simbol Misterius dan Bunga di Makam |
---|
Upaya Keluarga Arya Daru Mencari Keadilan, Minta Bantuan TNI hingga Perlindungan ke LPSK |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.