Pimpinan Komisi X DPR Dorong Rancangan Kurikulum Antipencabulan di Sekolah dan Pesantren
Lalu Hadrian Irfani, mendorong penyusunan kurikulum khusus untuk mencegah tindak pencabulan di sekolah dan pesantren.
Untuk itu, Lalu mengusulkan empat langkah strategis. Pertama, penyusunan kurikulum anti-pencabulan berbasis nilai budaya lokal dan ajaran agama yang rahmatan lil ‘alamin.
Kedua, pelatihan tenaga pendidik termasuk guru, pembina pesantren, dan tenaga kependidikan agar paham soal etika relasi kuasa dan sensitivitas perlindungan anak.
Ketiga, pembuatan sistem pelaporan yang aman dan berpihak pada korban, termasuk di pesantren yang selama ini tertutup dari pengawasan eksternal.
Keempat, pendirian sekolah dan pesantren percontohan sebagai zona aman (Safe School and Pesantren Zone) untuk membuktikan efektivitas pendekatan preventif.
Sebagai Ketua DPW PKB NTB, Lalu menyatakan keseriusannya untuk mendorong wacana ini agar menjadi bagian penting dari kurikulum nasional ke depan.
Dia juga mengajak semua pihak, khususnya DPR RI dan pemerintah, untuk menjadikan pendidikan anti pencabulan sebagai agenda prioritas.
"Pendidikan yang baik bukan hanya mengajarkan prestasi, tetapi juga melindungi martabat," tandasnya.
Pimpinan Komisi X DPR Tak Masalah Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI, Asalkan . . . |
![]() |
---|
Raihan, Anak Pengupas Bawang yang Kini Bisa Sekolah Berkat Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Polemik Pencopotan Kepsek di Prabumulih Sumsel, Kemendagri: Kepala Daerah Wajib Ikuti Aturan |
![]() |
---|
Rekomendasi Strategis Gernas Ayo Mondok untuk Penguatan Pendidikan Pesantren |
![]() |
---|
Kisah Haru Kakak-Adik di Bogor, Satu Seragam Sekolah Dipakai Bergantian, Kondisi Ibu Bikin Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.