Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kondisi Laptop Chromebook di 5 Daerah: Manfaat dan Kendala di Lapangan
Kasus korupsi Chromebook Kemendikbudristek menyeret 4 eks pegawai. Cek kondisi laptop di 5 daerah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi laptop Chromebook bantuan Kemendikbudristek di sejumlah daerah se-Indonesia menuai sorotan.
Di tengah kasus dugaan korupsi yang menyeret empat mantan pegawai Kemendikbudristek, termasuk stafsus Nadiem Makarim, terungkap bahwa penggunaan Chromebook belum optimal di lapangan.
Baca juga: Kondisi Laptop Chromebook di Riau: 4 Tahun Tak Terjamah, Dinilai Tak Efektif buat Pembelajaran
Kondisi Chromebook di 5 Daerah: Manfaat dan Kendala di Lapangan
Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) senilai Rp1,98 triliun kini menjadi sorotan publik.
Empat mantan pegawai Kemendikbudristek telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), termasuk staf khusus Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT); Konsultan Teknologi Ibrahim Arief; Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 Mulyatsyahda (MUL); dan Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih (SW).
Mereka diduga melakukan pemufakatan jahat dalam pengadaan laptop Chromebook di era Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim sendiri telah diperiksa oleh Kejagung sebagai saksi selama sembilan jam pada Selasa (15/7/2025) malam.
Meski belum ditetapkan sebagai tersangka karena kurangnya alat bukti, Kejagung mendalami dugaan keuntungan yang diperoleh Nadiem dari proyek tersebut, termasuk adanya investasi Google ke Gojek.
Di tengah bergulirnya kasus ini, kondisi laptop Chromebook di berbagai daerah menunjukkan beragam pengalaman, dari manfaat yang dirasakan hingga kendala serius yang menghambat optimalisasi penggunaannya.
Baca juga: Kejagung Sudah Periksa 80 Saksi di Kasus Chromebook, Satu Sosok Tidak Hadir
Sulawesi Selatan: Terkendala Jaringan Internet dan Sistem Operasi
Di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pengusaha komputer Yusman Wahab dari Polewali Computer mengungkapkan bahwa banyak guru kesulitan memanfaatkan Chromebook secara maksimal.
Kendala utama adalah sistem bawaan Chromebook yang dinilai sulit diaplikasikan di sejumlah sekolah, terutama karena membutuhkan koneksi internet stabil yang tidak merata di seluruh wilayah.
"Pernah ada puluhan Chromebook dibawa para guru ke toko servis kami. Mereka minta dibantu instalasi program agar bisa digunakan meski secara offline," kata Yusman pada Kamis (17/7/2025).
Permintaan ini ditolak karena aplikasi bawaan Chromebook terhubung ke server pusat Kemendikbudristek. Yusman menambahkan, perangkat ini lebih cocok digunakan di wilayah dengan akses internet stabil, tidak seperti kondisi geografis Bulukumba yang beragam.
Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Buyung Saputra, membenarkan kendala tersebut.
Meskipun perangkat yang diterima dalam kondisi baik dan bermanfaat untuk asesmen online, keterbatasan jaringan menjadi tantangan besar.
"Kalau daerah belum terjangkau jaringan kabel optik, guru dan siswa harus pakai paket data sendiri. Apalagi sinyal GSM sering terganggu cuaca," jelasnya.
Bireuen: Masih Berfungsi Baik dan Bermanfaat
Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kejagung Geledah Apartemen Nadiem Makarim, Hotman Paris: Paling Dapat Mi Instan |
---|
Kejagung Geledah Apartemen Nadiem Makarim Terkait Kasus Chromebook, Dokumen Dugaan Korupsi Disita |
---|
BPKP Buka Suara Usai Hasil Audit Soal Pengadaan Chromebook Diungkit Kubu Nadiem Makarim |
---|
Kasus Dugaan Korupsi Chromebook, Mahfud MD Ungkap Indikasi Mens Rea Nadiem Makarim |
---|
Hotman Paris Klaim Dua Hasil Audit BPKP Nyatakan Tak Ada Pelanggaran dalam Proyek Laptop Chromebook |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.