Senin, 6 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Waketum Projo Yakin Sebentar Lagi Ada Tersangka yang Ditetapkan

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik mengaku yakin sebentar lagi polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
IJAZAH JOKOWI - Wakil Ketua Umum Projo Freddy Damanik diperiksa sebagai saksi pelapor terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025). Freddy Damanik mengaku yakin sebentar lagi polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi. Terlebih setelah kini Polda Metro Jaya menaikkan status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi ini ke penyidikan. 

"Saya tidak membawa bukti apapun, karena saya lebih kepada memberikan keterangan yang sudah ada misalnya di VT atau video di media."

"Saya hanya butuh konfirmasi saja sebetulnya, apakah itu benar saya, apakah benar peristiwanya seperti itu, apakah benar itu Roy Suryo, Dokter Tifa mengatakan itu. Itu saja sebenarnya," terang Freddy.

Baca juga: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar di Balik Kasus Ijazah, Golkar Buka Suara

TPUA Desak Adanya Gelar Perkara Khusus

Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mengungkapkan keberatannya atas tindakan Polda Metro Jaya yang menaikkan status laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ke tahap penyidikan dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tuduhan ijazah palsu.

Menurut Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah, keputusan Polda Metro Jaya ini tidak sesuai dengan prosedur hukum yang ada.

Pasalnya pokok perkara soal keaslian ijazah belum diuji secara objektif.

“Seharusnya yang pokok dulu diselesaikan, ini soal ijazahnya asli atau palsu. Baru derivatifnya itu ada pencemaran, penghasutan, ITE, ujaran kebencian, hoaks dan sebagainya,” ujar Rizal kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Rismon Sianipar Adukan Jokowi ke Mapolda DIY, Polisi: Belum Teregistrasi Sebagai Laporan Resmi

Atas dasar itulah, Rizal bersama TPUA akan mengajukan permohonan agar gelar perkara khusus juga dilakukan untuk penanganan laporan di Polda Metro Jaya, seperti yang sebelumnya dikabulkan Bareskrim Polri dalam laporan TPUA.

“Nanti untuk Polda Metro Jaya kita sedang usahakan ada gelar perkara khusus juga. Karena gelar perkaranya tidak melibatkan pihak terkait," kata Rizal.

"Itu sama dengan seperti di sini (kasus di Bareskrim), dan di sini dikabulkan gelar perkara khusus. Diharapkan Polda Metro Jaya juga mengabulkan gelar perkara khusus untuk mengoreksi potensi kesewenang-wenangan aparat dalam menaikkan dari penyelidikan ke penyidikan," sambungnya.

Baca juga: Kekhawatiran Jokowi di Balik Isu Ijazah Palsu, Pengamat: Biasanya Santai, Kali Ini Seperti Ada Beban

Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik Jokowi Naik Penyidikan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengumumkan bahwa penyelidik Subdit Kamneg telah menaikkan status kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Presiden ke tahap penyidikan. Keputusan ini diambil setelah digelarnya gelar perkara pada Kamis (10/7/2025).

Menurut Ade Ary mengungkapkan ada dua objek perkara yang disidik.

Yakni soal laporan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Presiden Jokowi.

Serta laporan terkait dugaan dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong, yang merupakan gabungan dari lima laporan polisi yang masuk di beberapa wilayah hukum, seperti Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Depok, dan Bekasi.

Dari lima laporan itu, tiga telah ditingkatkan ke tahap penyidikan. 

Sementara dua laporan lainnya masih menunggu keputusan lebih lanjut, karena pelapornya belum pernah hadir memenuhi undangan klarifikasi dan berencana mencabut laporan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)

Baca berita lainnya terkait Ijazah Jokowi.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved