Ijazah Jokowi
Menelusuri Tuduhan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Pemilik Kios Pasang Peringatan
Tudingan Beathor bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka bikin geger. Tribunnews menelusuri langsung lokasi, kios, hingga
"Toko ini tidak menerima jasa edit ijazah, kartu keluarga, KTP, nota, faktur, SKCK, dan dokumen penting lainnya atau pemalsuan dokumen. Terima kasih."
S mengaku sempat beberapa kali didatangi orang yang menanyakan layanan pembuatan ijazah palsu, terutama setelah tudingan Beathor viral. Namun mereka hanya memotret kios lalu pergi.
"Yang datang buat nanya bikin ijazah palsu juga ada. Tapi kami ingatkan kalau di sini tidak bisa," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Harap Nama Baik Dipulihkan usai Kasus Ijazah Naik ke Penyidikan
Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh pekerja lain di kios berbeda. Mereka mengaku tidak memiliki keahlian maupun keberanian untuk mengedit dokumen resmi seperti ijazah.
Isu Lama, Praktik Lama? Jejak Cerita dari Juru Parkir
Dari percakapan dengan seorang juru parkir di kawasan itu, terungkap bahwa praktik pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok memang sempat ada, namun tidak lagi terlihat sejak pasar tersebut terbakar pada 2024.
Juru parkir itu menyebut rekannya sempat menjalankan jasa tersebut, namun kini sudah tidak tampak lagi.
Menurutnya, harga pembuatan ijazah palsu sempat berada di kisaran Rp7 juta hingga Rp10 juta, tergantung jenis dan tingkat kesulitan.
"Ada sih teman saya yang ngerti bantu buat ijazah palsu, tapi orangnya sudah enggak pernah kelihatan. Saya juga nggak ada kontaknya," kata dia.
“Dulu pernah dengar sih 7-10 jutaan. Enggak tau kalau sekarang,” jelasnya.
Pindah Lokasi ke Jalan Percetakan Negara dan Belakang Pasar Burung
Penelusuran kemudian diarahkan ke dua lokasi yang disebut-sebut sebagai tempat berpindahnya kios percetakan setelah Pasar Pramuka Pojok terbakar, yakni Jalan Penggalang di belakang Pasar Burung Pramuka dan Jalan Percetakan Negara.
Namun, hasilnya nihil.
Di Jalan Penggalang, Tribunnews hanya menemukan kios pakan burung dan sarang. Warga setempat mengaku tidak mengetahui adanya kios percetakan di area tersebut.
Hal serupa terjadi saat tim melanjutkan ke Jalan Percetakan Negara, kawasan yang dikenal sebagai sentra digital printing.
Tidak ditemukan kios berskala kecil yang mencurigakan. Mayoritas adalah usaha resmi percetakan dengan layanan umum.
"Di sini kios percetakan banyaknya di Jalan Pramuka, Mas. Kalau di sini mah enggak ada," ujar seorang juru parkir.
Baca juga: 8 Serangan Amien Rais ke Jokowi, Mulai Dari Bunker, Jokopret Hingga Presiden Terburuk
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.