Minggu, 5 Oktober 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Tanggapi Tewasnya Juliana Marins, Rocky Gerung: Gunung Rinjani Harusnya Bukan buat Pemula

Rocky Gerung juga mengatakan, seharusnya jumlah pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Rinjani dibatasi demi keamanan dan keselamatan.

Wartakotalive.com/Henry Lopulalan dan Instagram/ajulianamarins
Kolase Foto: Pengamat politik Rocky Gerung dan mendiang Juliana Marins (26), pendaki asal Brazil yang tewas setelah terperosok ke jurang di Gunung Rinjani. Pengamat politik sekaligus aktivis Rocky Gerung menyoroti insiden tragis tewasnya pendaki asal Brazil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Sehingga, hal tersebut seharusnya dijadikan peringatan bagi para calon pendaki agar lebih waspada.

"Walaupun kita tahu bahwa ya makin lama sebetulnya makin aman tuh naik gunung karena ada peralatan teknologi. Tetapi banyak yang hanya ingin cari untung," jelas Rocky Gerung.

"Misalnya, Rinjani itu setelah dua, tiga tahun lalu gempa, kan puncak gunungnya dulu bisa 20 - 30 orang.  Sekarang mungkin 10 orang sudah sempit kan," ujarnya.

"Padahal itu mesti diterangkan dari awal, bahwa gunung ini belum stabil, baru selesai erupsi," tambahnya.

Rocky Gerung juga mengatakan, seharusnya jumlah pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Rinjani dibatasi demi masalah keamanan dan keselamatan.

Apalagi, saat ini jumlah pendaki baik domestik maupun mancanegara di gunung yang dikenal dengan Danau Segara Anak tersebut semakin banyak. 

"Demikian juga aturan untuk naik, maksimal 10 orang per 5 jam, misalnya. Ini enggak ada kan, tiba-tiba semua bergerombol di situ," kata Rocky.

"Maka ya dengan sendirinya potensi kecelakaan terjadi, apalagi mungkin lima tahun lalu itu datanya 10.000 orang per tahun, sekarang sudah 60.000 orang naik gunung itu, dan itu jadi gunung internasional karena keindahannya," jelasnya.

Kasus Tewasnya Juliana Marins

Dikutip dari Kompas.com, pendaki sekaligus solo traveler asal Brazil, Juliana Marins (26), terjatuh saat pendakian menuju puncak atau summit attack Gunung Rinjani, dari tepi jurang Cemara Nunggal ke arah Danau Segara Anak, pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Evakuasi jenazahnya memakan waktu empat hari karena sulitnya medan dan cuaca. 

Tim penyelamat pun mempertaruhkan keselamatan mereka demi membawa Juliana Marins turun dari medan ekstrem Gunung Rinjani.

Jenazah Juliana Marins akhirnya dimakamkan di Rio de Janeiro pada Jumat (4/7/2025).

Sebagai informasi, jalur menuju puncak Gunung Rinjani merupakan salah satu bagian yang harus diwaspadai oleh para pendaki.

Jalur ini berada di punggungan dinding kaldera timur laut Rinjani dengan elevasi ketinggian dari sekitar 2.900 mdpl sampai ke puncak setinggi 3.726 mdpl.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved