Sabtu, 4 Oktober 2025

Penulisan Ulang Sejarah RI

Mantan Anggota Tim Penyusun Sebut Konsep Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sudah Diarahkan Penguasa

Eks anggota tim penyusun mengatakan konsep penulisan ulang sejarah Indonesia ternyata sudah disiapkan oleh penguasa lewat editor umum.

Dok. Kemendikbud
ARAHAN PENGUASA - Arkeolog sekaligus mantan anggota tim proyek penulisan ulang sejarah Indonesia, Harry Truman Simanjuntak, mengungkapkan konsep terkait proyek penulisan ulang sejarah Indonesia sudah diarahkan oleh pihak penguasa melalui editor umum. Menurutnya, cara kerja seperti itu adalah aneh karena seharusnya terlebih dahulu digelar seminar dengan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang sejarah Indonesia alih-alih konsep dibuat langsung dari editor umum arahan penguasa. Hal ini disampaikannya dalam diskusi daring, Kamis (18/6/2025) kemarin. 

Ada 10 Jilid, Buku Sejarah Versi Baru Diluncurkan saat HUT RI ke-80

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pemerintah menargetkan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia dapat diluncurkan saat 17 Agustus 2025 atau bertepatan dengan HUT RI ke-80.

Bahkan, saat itu, dia meyakini proyek itu akan rampung sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

"Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (target peluncuran), saat 80 tahun Indonesia merdeka," kata Fadli pada 9 Mei 2025 lalu.

Fadli mengatakan, penulisan ulang sejarah Indonesia ini melibatkan ratusan sejarawan dengan berbagai spesialisasi.

Adapun tugas dari sejarawan itu yaitu menulis, merevisi, dan menyunting isi buku berdasarkan referensi dan kajian ilmiah.

“Kami akan update dan menambah beberapa jilid, tentu mendasarkan kepada buku-buku yang sudah ada."

"Kami melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari banyak perguruan tinggi, yang memang ahli di bidangnya dan punya kompetensi menulis serta menyunting isi buku itu,” katanya.

Ia menjelaskan, ketika buku ini diluncurkan, maka berfungsi sebagai acuan resmi dalam pengajaran sejarah di tingkat pendidikan dasar hingga menengah.

“Buku ini akan menjadi semacam buku sejarah resmi Indonesia, dan bakal menjadi acuan utama dalam pendidikan sejarah di semua jenjang,” ujarnya.

Dalam pernyataan terpisah, Fadli juga sempat mengungkapkan akan ada 10 jilid di luar Indeks terkait buku penulisan sejarah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Fadli dalam pemaparannya saat rapat dengan Komisi X DPR pada 26 Mei 2025 lalu.

Adapun jilid pertama adalah terkait Sejarah Awal Nusantara. Selanjutnya, adapula bab berjudul 'Respons terhadap Penjajahan', serta adanya penulisan era Reformasi dari 1999-2024.

Selengkapnya berikut daftar 11 jilid dalam buku penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut.

1. Sejarah Awal Nusantara
2. Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
3. Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
4. Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
5. Respons terhadap Penjajahan
6. Pergerakan Kebangsaan
7. Perang Kemerdekaan Indonesia
8. Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
9. Orde Baru (1967-1998)
10. Era Reformasi (1999-2024)
11. Indeks

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved