Segera Terbitkan Buku Gibran’s Black Paper, Roy Suryo Cs Bantah Cari Sensasi
Roy Suryo cs akan menerbitkan buku Gibran’s Black Paper setelah sebelumnya menerbitkan Jokowi’s White Paper
POINT: Roy Suryo cs akan menerbitkan buku Gibran’s Black Paper setelah sebelumnya menerbitkan Jokowi’s White Paper. Buku ini memaparkan temuan versi Roy Suryo Cs mengenai riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dinilai bermasalah.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Mantan Menpora Roy Suryo cs akan menerbitkan buku berjudul Gibran’s Black Paper.
Buku Gibran’s Black Paper memaparkan temuan versi Roy Suryo Cs mengenai riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dinilai bermasalah.
Sebelumnya mereka telah menerbitkan buku Jokowi’s White Paper.
“Kami punya rencana menerbitkan Gibran’s Black Paper. Kenapa hitam karena sejarahnya ngawur lebih gelap,” ungkap Roy Suryo saat ditemui di Gedung Umat Islam, Solo sebelum bedah buku Jokowi’s White Paper, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, Gibran tidak lulus dari Orchid Park Secondary School (OPSS).
Baca juga: Dokter Tifa Tawarkan Obat Manjur untuk Sembuhkan Penyakit Jokowi
Ia pun mempertanyakan ijazah SMA yang menjadi syarat saat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden.
“Dalam UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 169 huruf R syaratnya cukup SMA. Syaratnya cukup vital. Yang namanya Gibran tidak ada ijazah SMA-nya. Orchid Park Secondary School (OPSS) di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hanya rapor kelas X dan XI berarti belum lulus. Menurut Prof. Zulfikar yang mengajar di Nanyang Technology University Singapore memang kalau itu belum lulus. OPSS tidak bisa menjamin. Itu adalah SMP 3 tahun plus setahun. Masih O level. Harus masuk ke I level untuk dapat ijazah SMA,” tutur Roy Suryo, Jumat (3/10/2025).
Bantah hanya Cari Sensasi
Salah satu penulis Jokowi’s White Paper, Tifauzia Tyassumapada atau dokter Tifa mengungkapkan apa yang ia paparkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Ia pun menepis tudingan bahwa penerbitan buku ini hanya mencari sensasi.
“Buku kami yang ketiga adalah tentang riwayat pendidikan dari Gibran Rakabuming. Karena ini persoalannya berat sekali bagi bangsa ini kalau tidak segera membongkar sejarah scientific based. Apa yang kami upayakan ini bukan untuk mencari spotlight, mencari sensasi. Seperti yang disampaikan oleh termul,” ungkap Tifa.
Baca juga: Fakta Menarik Anggrek Bulan Ungu Kado Anies untuk Iriana Jokowi, Harganya Jutaan, Jenisnya Langka
Ia hanya ingin jangan sampai pejabat publik melakukan pembohongan publik menggunakan dokumen palsu untuk mendapat jabatan.
“Justru kami ingin mencerdaskan seluruh rakyat Indonesia. Kami ingin seluruh rakyat Indonesia peka terhadap pemangku kebijakan jangan sampai kecolongan lagi. Jangan sampai ada peristiwa ini lagi,” tuturnya.
Menurutnya, jika ini dibiarkan, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan semakin turun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.